Jika berbicara mengenai La Liga, pasti yang ada dibenak kalian adalah Barcelona dan Real Madrid. Ya, kedua klub ini adalah yang paling banyak menjuarai La Liga dan juga penguasa La Liga terlama sekaligus rivalitas yang abadi. Banyak yang mengatakan jika La Liga adalah liga paling membosankan di dunia, karena juaranya selalu Barcelona atau Real Madrid.Â
Namun, bukan berarti dominasi keduanya tidak dapat diputus. Ada beberapa klub yang bisa memutus dominasi Barcelona dan Real Madrid, diantaranya adalah: Deportivo La Coruna musim 1999-2000, Valencia musim 2001-2002 & 2003-2004, dan Atletico Madrid musim 2013-2014 & 2020-2021.Â
Tentunya yang paling mengejutkan publik adalah Deportivo La Coruna di musim 1999-2000. Mereka bukan berstatus sebagai unggulan, tapi berhasil mengejutkan dunia dengan juara La Liga pada musim 1999-2000. Dan skuad mereka juga hampir tidak dikenal, hanya Lionel Scaloni dan Roy Makaay yang tidak asing di telinga penggemar sepakbola.Â
Di musim tersebut Super Depor (julukan Deportivo La Coruna) membukukan 21 kemenangan, 6 imbang, dan 11 kali kalah, dan berselisih 5 poin dari Barceona yang menduduki peringkat 2.Â
Sebuah torehan yang sangat fantastis, walaupun memang Deportiivo tidak diunggulkan. 23 tahun berlalu, di musim 2023-24 La Liga menghadirkan sebuah kejutan lagi.Â
Kali ini sebuah klub yang satu kota dengan Barcelona, Girona FC. Di musim ini, secara mengejutkan Girona bertengger di peringkat 1 dengan raihan poin sementara 31, 10 kali menang 1 kali seri, dan 1 kali kalah. Dan kalahnya adalah saat melawan Real Madrid. Memang masih terlalu dini sih untuk membahas dan memprediksi kans Girona untuk bisa menjadi juara baru La Liga. Tapi, ini sangat layak dan menarik untuk diulas.
Berisi skuad yang mayoritas pemain asal Amerika SelatanÂ
Girona musim 2023-2024 ini memang berbeda dari yang sebelum-sebelumnya. Dan musim ini, mereka memiliki skuad yang layak untuk bisa berbsaing mendapatkan gelar juara dan juga gelar pemain terbaik. Mayoritas skuad yang ada di Girona musim ini sebagian besar berasal dari Amerika Selatan.Â
Mereka adalah Bernardo Espinosa (Colombia), Cristian Stuani (Uruguay), Alexander Callens (Peru), Paulo Gazzaniga (Argentina), Savio (Brazil, Yan Couto (Brazil), Yangel Herrera (Venezuela), dan Jhon Solis (Colombia).Â