Pengertian Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya rendah dan terbatas, bahkan ekstrim sekalipun. Lahan kering pada pertanian jenis ini biasanya cenderung lebih gersang dan terkadang tidak memiliki sumber air, seperti saluran irigasi, sungai, atau danau. Jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, Indonesia ternyata menjadi satu-satunya negara yang memiliki lahan kering paling banyak. Hal tersebut tentu berkat dukungan iklim di Indonesia yang kebanyakan memang beriklim tropis dengan cuaca yang panas.
-Lahan kering menjadi tantangan sulit bagi petani di zaman sekarang karena adanya keterbatasan air dan kesuburan tanah yang mempengaruhi produktivitas pertanian. Beberapa faktor yang menyebabkan lahan kering sulit untuk dikelola antara lain:
- Keterbatasan air: Lahan kering memiliki keterbatasan air yang menyebabkan produktivitas pertanian menjadi terbatas. Tanaman yang tumbuh di lahan kering seringkali mengalami stres air, yang dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi menjadi lambat atau bahkan mati.
- Kesuburan tanah yang rendah: Lahan kering cenderung memiliki kesuburan tanah yang rendah karena kurangnya nutrisi dan bahan organik yang tersedia. Tanah yang kurang subur sulit untuk menopang pertumbuhan tanaman dan mempengaruhi produktivitas pertanian.
- Erosi tanah: Lahan kering cenderung rentan terhadap erosi tanah, terutama ketika terjadi hujan lebat atau angin kencang. Erosi tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan mengurangi produktivitas pertanian.
- Perubahan iklim: Perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan air dan kesuburan tanah di lahan kering. Perubahan iklim seperti peningkatan suhu, kekeringan, dan curah hujan yang tidak teratur dapat memperburuk kondisi lahan kering.
- Kemiskinan: Banyak petani di lahan kering hidup dalam kemiskinan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini dapat mengurangi motivasi dan kemampuan petani untuk melakukan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
-Pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan bertujuan untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang terbatas tersebut digunakan secara efektif dan efisien tanpa merusak lingkungan dan keanekaragaman hayati. Berikut adalah beberapa strategi pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan:
- Konservasi tanah dan air: Upaya untuk menjaga ketersediaan air di lahan kering melalui teknik konservasi air, seperti pembuatan kolam atau bendungan kecil, pengumpulan air hujan dan penyimpanan di sumur. Selain itu, penggunaan teknik konservasi tanah, seperti pengendalian erosi, penanaman vegetasi penutup tanah, pengolahan tanah dan rotasi tanaman.
- Praktik pertanian berkelanjutan: Penggunaan praktik pertanian yang berkelanjutan, seperti pengolahan tanah minimal, penggunaan pupuk organik, teknik irigasi yang tepat, pengendalian gulma dan hama secara alami, serta rotasi tanaman.
- Penggunaan teknologi modern: Penerapan teknologi modern, seperti sistem irigasi tetes, teknologi pengolahan tanah, serta pemanfaatan sumber energi terbarukan, seperti panel surya dan turbin angin.
- Pengembangan agroforestri: Pengembangan agroforestri, yaitu praktik menanam tanaman pertanian dengan tanaman pohon, dapat membantu memperbaiki kualitas tanah, memperbaiki produktivitas tanaman, dan memberikan manfaat ekonomi bagi petani.
- Konservasi keanekaragaman hayati: Upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati di lahan kering melalui konservasi sumber daya alam dan pengembangan tata kelola wilayah yang berkelanjutan. Hal ini termasuk pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab, memelihara habitat alami, dan mempromosikan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
Pengembangan sumber daya manusia: Membangun kapasitas dan keterampilan petani dan masyarakat lokal dalam mengelola lahan kering secara berkelanjutan, melalui pelatihan, edukasi dan promosi inovasi teknologi.
Dalam pengelolaan lahan kering yang berkelanjutan, penting untuk memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang dan berkelanjutan.
-Tujuan dari pengelolaan lahan kering adalah untuk mengoptimalkan produksi pertanian dan konservasi sumber daya alam di daerah yang memiliki keterbatasan air. Beberapa tujuan spesifik dari pengelolaan lahan kering meliputi:
- Meningkatkan produktivitas lahan: Pengelolaan lahan kering bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan melalui penggunaan praktik-praktik pertanian yang efektif dan berkelanjutan.
- Mengurangi erosi tanah: Praktik-praktik konservasi tanah dan air diterapkan untuk mengurangi erosi tanah dan meningkatkan kesuburan tanah.
- Menjaga ketersediaan air: Pengelolaan lahan kering bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dengan mengurangi kehilangan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air.
- Meningkatkan keberlanjutan pertanian: Pengelolaan lahan kering juga bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pertanian dengan mempertahankan keseimbangan ekosistem dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan.
-Selain itu, lahan kering juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti peternakan, penanaman tanaman obat-obatan, atau kegiatan lain yang sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Oleh karena itu, pengelolaan lahan kering harus dilakukan secara berkelanjutan dan terpadu dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk mengatasi isu-isu permasalahan dalam pengelolaan lahan kering, diperlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi dengan memperhatikan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta juga dapat berperan dalam memberikan dukungan dan akses kepada petani di lahan kering untuk memperoleh teknologi dan praktik-praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H