Program Sosmasting (Sosialisasi Masyarakat Anti Stunting) adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita dan kader posyandu mengenai pemberian makanan tambahan (PMT) untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangan balita. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu dalam memberikan gizi yang baik dan tepat bagi balita, sebagai upaya untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan balita yang mengakibatkan mereka memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan normal yang seharusnya. Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak, dan bisa berdampak jangka panjang pada kualitas hidup mereka di kemudian hari.
Program Sosmasting mencakup demonstrasi masak PMT, yaitu kegiatan yang melibatkan praktek memasak makanan tambahan yang tepat dan bergizi untuk balita. Dengan melakukan demonstrasi masak ini, diharapkan ibu balita dan kader posyandu akan belajar cara menyajikan makanan tambahan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak mereka.
Program ini dilaksanakan dua kali sosialisasi, dengan sesi pertama telah dilaksanakan pada 6 Juli 2023 di Pos 3 dan sesi kedua pada 20 Juli 2023 di Pos 6. Dengan adanya dua sesi, diharapkan seluruh ibu balita di Desa Ciririp dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pemberian makanan tambahan untuk balita.
Selain itu, program Sosmasting juga memanfaatkan potensi produksi komoditas setempat. Hal ini dapat meningkatkan ketersediaan bahan makanan yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhan balita di wilayah tersebut. Pendekatan berbasis lokal seperti ini penting dalam memastikan bahwa makanan yang diberikan sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat dan dapat diakses dengan mudah.
Dengan menggabungkan sosialisasi, demonstrasi masak PMT, dan pendekatan berbasis lokal, program Sosmasting diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam upaya pencegahan dan penurunan angka kejadian stunting di wilayah Desa Ciririp.
"Program ini memberikan kesempatan bagi ibu balita dan kader posyandu untuk memperluas pengetahuan mereka dalam menentukan menu makanan tambahan yang sesuai untuk balita" ujar Mario (Ketua Kelompok KKN).
Dalam kegiatan ini, menu yang didemonstrasikan adalah Nugget ikan. Nugget ikan ini dibuat menggunakan bahan dasar ikan nila, wortel, dan telur. Perbedaan utama nugget ini dengan nugget pada umumnya adalah kandungan tinggi protein hewani dari ikan lokal sebagai bahan utamanya. Pendekatan ini dipilih untuk memastikan bahwa makanan tambahan yang disediakan untuk balita memiliki kandungan gizi yang seimbang.
