Mohon tunggu...
Mario Fernandes
Mario Fernandes Mohon Tunggu... Lainnya - Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia

mario.fernandes@ui.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review K-Drama "Start-Up": Peran Kunci Sand Box dan Takdir Seorang "Good Boy"

2 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:33 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
StartupKDrama on Facebook

Tidak Terasa drama korea Start-Up tinggal menyisakan 2 Episode Lagi, Tanggal 5 dan 6 Desember 2020 akan menjadi nasib penentuan bagi JiPyeong dan seluruh Fans Karakter JiPyeong diseluruh Dunia. Apakah Seo-Dalmi akan berpaling ke JiPyeong atau tetap akan memilih Dosan sebagai kekasihnya. Semenjak Episode awal sampai dengan episode 14 kita memang diperlihatkan begitu kuatnya karakter second lead JiPyeong dalam drama Start-Up sehingga membuat fans drama Start-Up lebih mengidolakan JiPyeong daripada Dosan yang didapuk sebagai main lead bersama Dalmi dalam drama korea Start-Up. 

Terlepas dari Drama Cinta Segitiga yang begitu kental dalam Drama Korea Start-Up, kita memang banyak diberikan pelajaran terkait bagaimana mengelola usaha rintisan (Start-Up) dan bagaimana sebuah ekosistem start-up yang bernama Sand Box  dapat menjadi akselerator yang mewadahi mimpi dari Injae, Dalmi, Dosan Dkk dalam membangun Start-Up.

Dalam dunia Start-Up keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya bergantung dari hebat atau jeniusnya seorang Dosan sebagai IT Developer tetapi juga dibutuhkan seorang CEO yang memiliki visi yang kuat, kreatif dan energik seperti Dalmi serta yang tidak kalah penting juga yaitu Angel Investor  yang bertindak sebagai mentor dan penyedia seed funding yang diperankan oleh JiPyeong. Koneksi antara Investor, Founder/CEO dan IT Developer ini juga tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh Akselerator yang bernama Sand Box sebagai Co-Working Space dan Penyedia Sarana dan Prasarana super lengkap bagi para founder.

Sand Box menjadi tempat bagi para  Founder untuk mendapatkan seed funding setelah melalui berbagai seleksi awal, Dalam drama Start-Up Dalmi dan Team mendapatkan seed funding dari Sand Box sebesar 100 Juta Won atau setara dengan 1 Miliar Rupiah untuk membangun ide serta membuat ide menjadi prototype. Prototype tersebut pada akhirnya dipresentasikan di depan Investor dan menjadi penentu bagi para founder apakah akan tetap bertahan di Sand Box atau keluar menjadi pecundang. 

Dalam Drama Korea Start Up dapat kita lihat bahwa begitu pentingnya Sand Box dalam membangun Ekosistem Start-Up di Korea. Sehingga muncul pertanyaan apakah di Indonesia ada Sand Box seperti drama korea Start-Up ? Jawabannya belum ada karena kurangnya perhatian pemerintah dalam membangun Ekosistem Start-Up atau kewirausahaan di Indonesia, Pemerintah masih terfokus pada pembentukan inkubator kewirausahaan yang faktanya tidak bisa memberikan jawaban terkait pengembangan ekosistem start-up di Indonesia, hal ini disebabkan karena pengelolaan inkubator kewirausahaan yang jauh dari kata optimal dari Pemerintah.

Di samping itu pendekatan pemerintah dalam membangun inkubator kewirausahaan yang menyerahkan pembentukan dan pengelolaan inkubator pada pihak Non pemerintah juga dinilai kurang tepat karena ketika pendanaan pemerintah diberhentikan secara otomatis inkubator tersebut juga Mati. Sehingga lebih tepat jika pembentukan dan pengelolaan inkubator dikelola langsung oleh Pemerintah dengan melibatkan Katalisator, Investor dan Pihak terkait sebagai fasilitator dalam Inkubator tersebut. 

Selain itu perubahan paradigma dari Inkubator menjadi Akselerator juga menjadi kunci Utama dalam mengoptimalkan pembangunan Ekosistem Start-Up/ Kewirausahaan. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara inkubator dengan akselerator. Inkubator  memberikan bantuan untuk para entrepreneur untuk fase awal dalam bisnis, yaitu konsep bisnis, model bisnis dan pembuatan produk awal sedangkan Akselerator memiliki karakteristik mempercepat (meningkatkan akselerasi) startup. Akselerator akan menawarkan sejumlah uang, mentor dan konsultasi. Tujuan dari akselerator adalah untuk meningkatkan nilai dan menumbuhkan bisnis. Dalam drama korea Start-Up, Sand Box dapat dikategorikan sebagai Akselerator yang dikelola oleh Pemerintah. 

Sand Box memang pada akhirnya menjadi tempat yang dapat memberikan informasi yang komprehensif bagi para founder untuk membangun usaha rintisan serta menjadi tempat perjuangan bagi Dalmi, JipYeong, Dosan dkk dalam membangun usaha rintisan (Start-Up). Selain itu Sand Box juga menjadi saksi cinta segitiga Dalmi, JiPyeong dan Dosan. Apakah Cinta Dalmi akan dimenangkan oleh JiPyeong (Investor) atau Dosan (IT Developerr) mungkin dapat terjawab di Episode 15 dan 16 akhir minggu ini. Apakah Good Boy (JiPyeong) akan mendapatkan Good Ending atau Crybaby Boy (Dosan yang akan mendapatkan Good Ending.

Semoga Writer Nim Drama Korea Start Up dapat memberikan Ending yang bijaksana untuk JiPyeong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun