Mohon tunggu...
Marinus Heluka
Marinus Heluka Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis warga

"Budayakan membaca dan menulis"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Utuh

5 Desember 2024   18:09 Diperbarui: 5 Desember 2024   18:26 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eirene berpikir sejenak dan menjawab, "Mungkin tidak, Guru. Orang pintar tanpa moral bisa melakukan hal buruk dengan pengetahuannya."

"Tepat sekali," kata Aristoteles. "Pendidikan sejati adalah lebih dari sekadar mengisi pikiran dengan pengetahuan. Pikiran yang terlatih tanpa hati yang terarah adalah seperti kapal tanpa kemudi. Ilmu dan pengetahuan sangat penting, tetapi tanpa moral dan nilai-nilai, kita akan tersesat. Dan itulah mengapa kita harus seimbang. Kita harus mengembangkan intelektual kita dan juga moral kita. Pikiran tanpa hati bisa menjadi sangat berbahaya, tetapi hati tanpa pikiran juga bisa menjadi tidak efektif."

Niketas bertanya dengan antusias, "Bagaimana kita bisa mendidik hati kita, Guru?"

Aristoteles menjawab: "Pertama-tama, seorang guru harus menjadi contoh moralitas yang tinggi. Kedua, melalui diskusi tentang etika dan kebajikan dalam konteks yg nyata. Dan yang tidak kalah penting, melalui pengalaman langsung dan refleksi pribadi seperti menjadi seseorang yg jujur, adil, sabar, dan berempati, serta merenungkan setiap tindakan kita dan dampaknya terhadap orang lain."

Alexios mengangguk paham dan bertanya, "Jadi, tujuan akhir dari pendidikan adalah untuk menjadi orang yang baik?"

"Ya, benar," kata Aristoteles dengan bijak. "Pendidikan sejati adalah tentang membentuk karakter yang utuh, di mana pikiran dan hati saling melengkapi. Hanya dengan demikian kita bisa menjadi manusia yang seutuhnya, yang mampu berkontribusi pada kebaikan dunia. Kebahagiaan sejati datang dari kehidupan yang beretika dan penuh kebajikan."

Eirene pun tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Guru. Saya mengerti sekarang bahwa pendidikan adalah tentang membentuk diri kita secara utuh, bukan hanya mengisi pikiran kita."

Aristoteles tersenyum bangga pada murid-muridnya. "Itulah esensi dari pendidikan sejati. Ingatlah, mendidik pikiran tanpa mendidik hati bukanlah pendidikan sama sekali. Jadilah pribadi yang tidak hanya cerdas tetapi juga baik hati, karena itulah yang akan membuat dunia kita lebih baik."

Murid-muridnya mengangguk dengan penuh semangat, merasa terinspirasi oleh kata-kata bijak gurunya. Mereka berjanji dalam hati untuk terus belajar dan berlatih kebajikan, memahami bahwa pendidikan sejati adalah perpaduan antara pengetahuan dan moralitas.

Kisah mereka menginspirasi banyak orang di seluruh Athena, menyebarkan pesan bahwa pendidikan yang sejati harus mencakup hati dan pikiran.

(Aristoteles, filsuf Yunani kuno)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun