Mohon tunggu...
Arin
Arin Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Swasta

Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Desa Kripik Singkong Ternyata Ada di Bogor

3 April 2017   15:29 Diperbarui: 3 April 2017   15:59 4388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar kripik singkong rasa original / dokumentasi pribadi

Klapanunggal, Bogor (24/03/2017) - Masih ingat dengan jajanan kripik singkong pedas yang biasanya ada di kantin sekolahan? Nah, ternyata produksinya ada di Bogor tepatnya di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor terdapat sembilan desa yaitu Klapanunggal, Bojong, Nambo, Lulut, Cikahuripan, Kembangkuning, Bantarjati, Leuwikaret, dan Ligarmukti. Kecamatan Klapanunggal merupakan salah satu daerah industri yang memiliki potensi di bidang ekonomi khususnya mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Saat ini tercatat ada 32 pelaku usaha dari 500 usaha yang ada di Kecamatan Klapanunggal.

Ketela pohon atau yang lebih dikenal dengan sebutan singkong (ubi kayu) merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil kerbohidrat dan daunnyapun dapat digunakan sebagai sayuran.

Singkong memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah pencegah kanker. Selain itu, singkong juga mengandung hampir dua kali lipat kalori dibanding kentang, rendah remak, bebas dari gluten, serta sumber utama mineral seperti seng (Zn), magnesium (Mg), tembaga (Pb), besi (Fe), dan mangan (Mn).

Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor merupakan salah satu pencetus adanya kripik singkong. Sama halnya dengan manfaat singkong di atas, kripik singkongpun memiliki manfaat yang tidak kalah dengan singkong rebus diantaranya yaitu memiliki kandungan mineral penting, sumber serat, sumber karbohidrat, memiliki protein yang tinggi, memiliki kandungan vitamin K dan B kompleks, serta berperan dalam melancarkan pencernaan.

Siti Fatimah (43) adalah salah satu ibu rumah tangga yang mencetuskan usahanya dengan memanfaatkan hasil pertanian yaitu usaha mengelola singkong menjadi kripik singkong. Tidak hanya singkong, dia juga mengelola hasil pertanian lainnya yaitu membuat rengginang dengan berbagai varian rasa dan kripik singkong dengan berbagai varian rasa juga. Dia telah merintis usahanya selama 17 tahun. Saat ini, dia sedang memfokuskan usahanya dengan memproduksi singkong menjadi kripik singkong.

Proses wawancara dengan pelanggan / dokumentasi pribadi
Proses wawancara dengan pelanggan / dokumentasi pribadi
"Saya bertekad untuk membangun kecamatan ini, khususnya Desa Nambo dengan menjadikan 'Desa Kripik Singkong' sebagai ikon Kecamatan Klapanunggal" ujar Situ Fatimah. Menurutnya, potensi hasil pertanian yang ada sangat berpengaruh bagi masyarakat di Desa Nambo. Dia memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Desa Nambo yang mayoritas hanya lulusan SMP.

Siti Fatimah memproduksi singkong jika ada pelanggan yang memesannya. Saat ini, produknya baru sampai lingkup Kota dan Kabupaten Bogor. Dia menamakan produknya yaitu Kripik Singkong "Cita Rasa Sentosa". Para pelanggan dapat me-request langsung rasanya, mulai dari yang tidak pedas hingga yang terpedas.

"Harga yang Bu Siti pasarkan cukup bervariasi, saya pernah beli dengan harga Rp. 1000 dan ada juga yang harganya Rp. 8000", ujar salah satu pelanggannya.

Sejak pertama kali merintis usahanya hingga saat ini, dia telah mengalami masa suramnya atau kendala dari usaha ini diantaranya adalah terbatasnya alat produksi karena belum terpenuhi sehingga masih menggunakan alat tradisional yang memang belum bisa mengefektifkan hasil dari proses prduksinya. Dia dibantu oleh beberapa karyawan yang rumahnya tidak jauh dari tempat produksinya.

Siti Fatimah berharap agar bantuan dari pemerintah segera turun agar dia lebih bisa membangun atau mengembangkan usahanya yang akan menjadi salah satu ikon di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun