Klapanunggal, Bogor (24/03/2017) - Masih ingat dengan jajanan kripik singkong pedas yang biasanya ada di kantin sekolahan? Nah, ternyata produksinya ada di Bogor tepatnya di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor terdapat sembilan desa yaitu Klapanunggal, Bojong, Nambo, Lulut, Cikahuripan, Kembangkuning, Bantarjati, Leuwikaret, dan Ligarmukti. Kecamatan Klapanunggal merupakan salah satu daerah industri yang memiliki potensi di bidang ekonomi khususnya mengenai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Saat ini tercatat ada 32 pelaku usaha dari 500 usaha yang ada di Kecamatan Klapanunggal.
Ketela pohon atau yang lebih dikenal dengan sebutan singkong (ubi kayu) merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil kerbohidrat dan daunnyapun dapat digunakan sebagai sayuran.
Singkong memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah pencegah kanker. Selain itu, singkong juga mengandung hampir dua kali lipat kalori dibanding kentang, rendah remak, bebas dari gluten, serta sumber utama mineral seperti seng (Zn), magnesium (Mg), tembaga (Pb), besi (Fe), dan mangan (Mn).
Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor merupakan salah satu pencetus adanya kripik singkong. Sama halnya dengan manfaat singkong di atas, kripik singkongpun memiliki manfaat yang tidak kalah dengan singkong rebus diantaranya yaitu memiliki kandungan mineral penting, sumber serat, sumber karbohidrat, memiliki protein yang tinggi, memiliki kandungan vitamin K dan B kompleks, serta berperan dalam melancarkan pencernaan.
Siti Fatimah (43) adalah salah satu ibu rumah tangga yang mencetuskan usahanya dengan memanfaatkan hasil pertanian yaitu usaha mengelola singkong menjadi kripik singkong. Tidak hanya singkong, dia juga mengelola hasil pertanian lainnya yaitu membuat rengginang dengan berbagai varian rasa dan kripik singkong dengan berbagai varian rasa juga. Dia telah merintis usahanya selama 17 tahun. Saat ini, dia sedang memfokuskan usahanya dengan memproduksi singkong menjadi kripik singkong.
Siti Fatimah memproduksi singkong jika ada pelanggan yang memesannya. Saat ini, produknya baru sampai lingkup Kota dan Kabupaten Bogor. Dia menamakan produknya yaitu Kripik Singkong "Cita Rasa Sentosa". Para pelanggan dapat me-request langsung rasanya, mulai dari yang tidak pedas hingga yang terpedas.
"Harga yang Bu Siti pasarkan cukup bervariasi, saya pernah beli dengan harga Rp. 1000 dan ada juga yang harganya Rp. 8000", ujar salah satu pelanggannya.
Sejak pertama kali merintis usahanya hingga saat ini, dia telah mengalami masa suramnya atau kendala dari usaha ini diantaranya adalah terbatasnya alat produksi karena belum terpenuhi sehingga masih menggunakan alat tradisional yang memang belum bisa mengefektifkan hasil dari proses prduksinya. Dia dibantu oleh beberapa karyawan yang rumahnya tidak jauh dari tempat produksinya.
Siti Fatimah berharap agar bantuan dari pemerintah segera turun agar dia lebih bisa membangun atau mengembangkan usahanya yang akan menjadi salah satu ikon di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal.