Padahal bersamaan dengan Pansus Angket Century tersebut, adik Prabowo, Hashim Djoyohadikusumo mengakui dihubungi oleh Dirut Bank BNI, yang berpesan, bahwa pinjaman grup bisnis Hashim sebesar USD 280 juta ke BNI akan segera dicairkan bila Gerindra ikut posisi pemerintah dukung opsi A. Akhirnya, karena Prabowo dan Gerindra kukuh memilih opsi C, pinjaman dari BNI kepada Hashim pun batal cair.
Kembali ke soal drama kebohongan Ratna, perlu digarisbawahi Prabowo di sini adalah korban. Karena sebenarnya sehebat apapun seorang pimpinan politik di Indonesia, pastilah pernah tergeluncir menjadi korban dari kebohongan dari siapapun, termasuk oleh anak buahnya sendiri. Pagi ini beredar tulisan Hersubeno Arief (link: https://kumparan.com/hersubeno-arief/mengapa-ratna-sarumpaet-harus-berbohong-1538585299844769924), yang memaparkan bahwa sejak Sukarno, Suharto, Gus Dur, hingga SBY dan Jokowi, ternyata semua presiden tersebut pernah menjadi korban dari kebohongan. Jadi, lumrah saja.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H