Mohon tunggu...
Marina Novianti
Marina Novianti Mohon Tunggu... lainnya -

ciptaanNya yang bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Makna

19 Juni 2014   12:45 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:09 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MAKNA

angin merampas mahkota kuning pohon angsana
tak lama ia embuskan melayang pergi

anak anak menjerit jerit berebut mainan
sesaat lagi mereka campakkan di trotoar sambil berlari

insan remuk terpijak dalam pacuan meraup harta
untuk lunasi tagihan usaha menunda mati

seseorang masih berjalan menelusuri lorong lorong kota
memunguti ceceran makna dari saku pejalan kaki

MN, Juni 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun