Mohon tunggu...
Marina Noor Prathivi
Marina Noor Prathivi Mohon Tunggu... -

mahasiswa dan konsultan

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ledok, Menu Tradisional Sarat Kearifan Lokal

31 Maret 2012   11:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:13 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ledok, bukan medok apalagi kodok =P Saya baru denger ada jenis makanan ini beberapa waktu lalu pas ada kegiatan di Bali, ternyata ini adalah makanan tradisional khs Nusa Penida, wilayah Kabupaten Klungkung. Nusa Penida itu keren banget kayaknya alamnya, wiihh…sayang saya belum pernah sekalipun kesana, ada yg mau ngajak saya? (wink wink wink) Saya cobain ini pun ga di nusa penidanya, tapi di denpasar, yg masak itu orang nusa penida aseli…hehehehe, jd rasanya bisa dijamin otentik lah.. Si ledok ini rada2 mirip sama bubur manado, yang isinya dicampur2 cap cemplung komplit ada sumber karbohidratnya, protein, dan sayuran. Sumber karbohidrat yang dipake itu: jagung, singkong Sumber protein yang dipake: kacang tanah, kacang merah, sama taburan hancuran ikan laut (apa aja boleh), daging ayam Sayuran: kacang panjang sama bayam Nah, pertama yg direbus di panci super gede adalah kacang2an, terus jagung dan singkong, abis itu baru sayuran, terakhir ayam. abis itu si hancuran ikan ditaburin di atasnya, kepretin sedikit sambel, kasih bawang goreng sama daun bawang/seledri. Yang luar biasa, proses masak ledok ini butuh waktu sekitar 4 jam, bo pelissss….udah mati kelaperan dwehh…..tp rasanya enakkk ko, enak bgt, apalagi dimakan anget2, bayangin, dalam satu mangkok sudah lengkap kandungan gizinya, sungguh arif ya org2 jaman dulu yang menciptakan resep ini. Tanpa banyak gelar akademis, tanpa gelar ahli gizi atau pangan, tercipta sudah menu mantap ini. Pesan moral postingan ini: 1. jangan berani2 sama orang tua, mereka lebih pinter, arif, dan bijaksana dibanding kita, huee….. 2. Ledok ini harus dimakan anget2 dan dalam porsi agak gede, supaya kenyang =D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun