Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi di bidang industri kesehatan, khususnya teknologi kedokteran telah mengalami transformasi yang luar biasa melalui integrasi teknologi mutakhir. Dimulai dari Electronic Health Records (HCR) hingga diagnostik berbasis telemedisin dari kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), teknologi terus menjanjikan peningkatan dalam perawatan pasien, memudahkan proses bidang kesehatan, dan meningkatkan hasil kesehatan pasien secara keseluruhan.Â
Meskipun kemajuan teknologi ini membawakan keunggulan dan berbagai manfaat, penting bagi kita untuk menyadari bahwa adanya kerugian, atau kontra, yang dapat muncul dengan pesatnya perkembangan dan adopsi teknologi dalam bidang kesehatan. Pada artikel ini, saya akan membahas berbagai kontra dari penggunaan dan pengembangan teknologi kedokteran untuk transformasi teknologi kesehatan, yang terfokus pada penyedia layanan kesehatan yang presisi.
       Salah satu perkembangan teknologi yang membantu pasien dan kini banyak digunakan adalah layanan telemedicine. Telemedicine atau konsultasi online didefinisikan oleh American Academy of Family Physicians sebagai praktik penggunaan teknologi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara jarak jauh.Â
Seorang dokter di satu tempat menggunakan teknologi komunikasi untuk melayani pasien yang berada di tempat lain yang dilakukan secara interaktif, misalnya melalui video call (sumber : https://primayahospital.com/konsultasi-online/apa-itu-telemedicine/ ). Adapun fungsi utama dari layanan telemedicine adalah mempermudah layanan medis oleh badan kesehatan, terutama bagi masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dan sulit terjangkau. Selain itu, telemedicine juga terbukti cukup efektif ketika situasi pandemi tahun sebelumnya.
       Meskipun telemedicine jika dilihat secara umum memang membantu, nyatanya layanan tersebut masih memiliki beberapa hal yang bisa menjadi jebakan bagi pengguna layanannya. Yang pertama, dibutuhkan pengelolaan yang cukup rumit karena diperlukan tenaga ahli yang mampu mengembangkan fitur layanan telemedicine agar dapat digunakan oleh masyarakat luas di waktu yang bersamaan. Namun, yang menjadi kontra paling penting dari layanan telemedicine adalah adanya kemungkinan catatan medis serta diagnosis yang kurang efektif.Â
Konsultasi dengan dokter atau pihak medis yang dilakukan secara online tentunya tidak akan lebih akurat dibandingkan konsultasi tatap muka secara langsung, karena dokter atau pihak medis kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam memahami gejala yang sedang dialami pasien. Selain itu, konsultasi online kemungkinan tidak akan dicatat atau direkam oleh pihak medis, sehingga akan sulit untuk menerima rekaman medis sesuai dengan kondisi tubuh secara detail.
       Tren lain dalam perkembangan teknologi kedokteran adalah adanya penggunaan Artificial Intelligence, atau yang biasa disingkat AI. Penggunaan AI dalam bidang kesehatan memiliki banyak kelebihan, dimulai dari diagnosis penyakit menggunakan citra medis, pemantauan kondisi pasien secara jarak jauh, pendeteksian dini penyakit menular, pemberian saran gaya hidup sehat berdasarkan data kesehatan pribadi, dan masih banyak lainnya (sumber : https://dinkes.tegalkota.go.id/berita/detail/10-contoh-penggunaan-teknologi-ai-di-dunia-kesehatan ) .Â
Namun, perlu diingat bahwa AI juga dibuat dengan algoritma yang dibuat oleh manusia, sehingga dapat menimbulkan bias dalam algoritma yang digunakan untuk melatih AI tersebut. Jika data yang digunakan untuk mengembangkan algoritma tersebut bias, maka rekomendasi dan keputusan yang dihasilkan AI akan mengalami bias juga dan berpotensi menimbulkan keraguan dalam dunia kesehatan.
       Teknologi tidak diragukan lagi memang memiliki banyak kelebihan dan telah memberikan berbagai macam bantuan di berbagai bidang, termasuk bidang kesehatan. Namun, penting bagi kita untuk memperhatikan jalannya penggunaan teknologi serta keseimbangan penggunaan teknologi agar tetap menjaga keamanan pasien serta efektivitas berjalannya kegiatan di bidang kesehatan, terutama dalam pemberian layanan kesehatan yang presisi sesuai dengan kebutuhan pasien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H