Jakarta-Aliansi Mahasiswa Lintas Agama (MALAGA) mengutuk keras para pelaku tindakan penyerangan terhadap pemuka agama dan rumah ibadah yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Mereka, MALAGA, berpendapat bahwa hal tersebut dapat menjadi sumbu perpecahan kerukunan antar umat beragama di Indonesia
"Kejadian penyerangan ini bukan hanya sekali dua kali terjadi, melainkan telah berulang-ulang kali. Akibat kejadian ini, kami khawatir akan berdampak rusaknya kerukunan antar umat beragama yang  bertahun-tahun telah kita jaga bersama.
Karena kita tahu, kejadian yang telah meneror masyarakat ini tentu membuat mereka tidak bisa tenang ketika melaksanakan ibadah. Rasa waswas dan takut akan selalu terbayang dan tertanam didalam diri masyarakat." Â
Selama dua bulan terakhir, ada beberapa penyerangan yang terjadi kepada pemuka agama dan tempat ibadah. diantaranya, penyerangan yang terjadi kepada pimpinan pesantren Alhidayah KH Umar Basri di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada 27 Januari lalu.Â
Pada 7 Februari, ada tindak persekusi terhadapseorang biksu di Kabupaten Tangerang oleh warga yang tak terima dengan kegiatan peribadatan di lingkungannya.Â
Kemudian yang terakhir, penyerangan yang terjadi di Gereja Santa Lidwina, Bedog, Sleman, DIY, Minggu (11/12).Â
Untuk itu, kami Mahasiswa Lintas Agama meminta kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian,kerukunan,dan keharmonisan, demi mewujudkan Indonesia sebagai Negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Toleransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H