Muhammad Arif O
25213841
3eb24
Nama Pengarang : Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani
Judul Buku : Sifat Shalat Nabi
Penerjemah : Abu Ihsan al-Atsari
Penerbit : at-Tibyan
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman : 228
Cetakan Ke : XVI/16
Ibadah shalat merupakan ibadah yang paling mulia seperti yang diisyaratkan dalam buku ini. Ibadah shalat juga merupakan ibadah yang paling sering kita laksanakan dari pada ibadah-ibadah lainnya. Namun, disisi lain terkadang shalat hanya menjadi rutinitas saja dan terlepas dari nilai-nilai ibadah. Pelaksanaannya hanya sekedar ingin menggugurkan kewajiban dan jauh dari sunnah-sunnah nabi yang ditutunkan. Sehingga hilanglah kekhusyukan dan pahala yang sangat besar dari amalan shalat tersebut.
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sebuah hadits yang cukup pendek tapi cukup padat maknanya. Para Ulama membutuhkan puluhan, bahkan ratusan lembar untuk menjelaskannya. Di antaranya ada Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Beliau berusaha memaparkan kepada para pembaca tata cara shalat yang sesuai dengan sunnah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Karya beliau yang satu ini sungguh fenomenal, karena edisi dalam bahasa aslinya saja yang berjudul “Shifatu Shalaati an-Nabiyyi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallama min at-Takbiiri ila at-Tasliimi Ka-Annaka Taraaha” telah dicetak berulang kali dan diterjemah ke puluhan bahasa dunia termasuk bahasa Indonesia dengan judul “Sifat Shalat Nabi”.
Hal tersebut tidak lain karena keistimewaan yang terdapat dalam buku ini. Dengan buku ini diharapkan wawasan kita tentang tata cara shalat sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam semakin luas sehingga kita dapat meneladani tata cara shalat yang mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam dan membuat kita lebih khusyuk lagi dalam shalat kita.
Dalam perjalanan penulisannya, buku yang dicetak pertama kali pada tahun 1381 H atau 1962 M ini telah melalui berbagai catatan, koreksi dan komentar-komentar dari beberapa ulama. Sebuah proses yang menjadikan karya ini semakin matang, terlihat dari muqaddimah yang beliau sampaikan pada cetakan-cetakan berikutnya, terkhusus pada cetakan kelima, kesepuluh dan revisi akhir. Pada cetakan ke-16 ini juga telah dilengkapi dengan gambar tata cara shalat, untuk memudahkan pembaca dalam memahami buku ini dan juga memiliki catatan kaki terlengkap dibanding buku semisal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H