Salah satu proponent utama dari teori ini adalah sosiologis Herbert Spencer. Dalam The Social Organism (1860), Spencer membandingkan masyarakat dengan organisme hidup dan berpendapat bahwa, seperti pada teori biologi yang menyatakan bahwa makhluk hidup berevolusi melalui seleksi alam dan masyarakat berevolusi dan meningkat dalam kompleksitas melalui proses yang sama.
Sejalan dengan teori seleksi alam Darwin, Spencer menyimpulkan bahwa hukum biologi dapat disesuaikan dan digabungkan dengan teori sosial untuk menjelaskan masyarakat Barat yang sangat bertingkat pada abad ke-19.Â
Mengingat bahwa alam telah memilih untuk 'the fittest', Social Darwinism Spencer mengakui adanya peringkat pada kelompok dan budaya manusia menurut kemampuan mereka menyesuaikan diri dengan keadaan kebutuhan persaingan evolusi. Masyarakat kulit putih Eropa dan Amerika berada di puncak tatanan sosial adalah yang terkuat sejalan dengan hukum alam.Â
Hal ini mengakibatkan akumulasi kekayaan dan kekuasaan di seluruh dunia berada di tangan mereka. Ini juga legitimasi adanya perbudakan serta kolonialisasi bangsa dan negara non-Eropa sebagai produk sampingan oleh hukum alam. Inti pemikiran keliru mereka bahwa stratifikasi dibutuhkan oleh kemajuan.Â
Sehingga menyatakan intervensi dari persaingan memilih yang terbaik dalam persaingan bebas berarti bahwa kekuatan alam diatur. Efek sampingnya akan menghalangi umat manusia ke arah kemajuan yang lebih besar. Teori yang bisa dikatakan menjadi dasar teori bagi rasis dan Nazi pada perang kedua mendukung superioritas kulit putih dan pemusnahan ras.
Layva (2009) menyatakan bahwa Social Darwinism juga muncul kembali dalam ekonomi neoliberal dan kebijakan pasar bebas dengan banyak persamaan antara teori survival the fittest Spencer dan liberal ekonomi oleh Friedman dan Hayek tentang persaingan pasar tanpa kontrol pemerintah.Â
Cita-cita esensialis tentang superioritas meritokrasi  dan persaingan yang dimajukan oleh neoliberalisme melalui konsep pasar adalah turunan dari teori social darwinism . Menurut retorika neoliberal oleh Friedman, sistem pendidikan harus diberikan kebebasan bagi sekolah untuk bersaing tanpa intervensi negara.Â
Dengan adanya kebijakan ini maka sekolah bisa bersaing secara bebas serta secara alami sekolah yang jelek akan punah. Pada teori neoliberal ini terlihat adanya pengaruh social darwinism teori.
Jika kita melihat pada teori diatas dan dibandingkan dengan pendapat bahwa anak perlu punya nilai tinggi dan mengajarkan persaingan hidup yang keras untuk menang seleksi, maka sangat jelas memiliki kaitan pengaruh oleh social darwinism dan neoliberal.Â
Perlu ada persaingan untuk memilih siapa yang terbaik. Ada kasta diantara anak yang tebaik dan anak yang lemah. Persaingan antara anak mendapat kasta tinggi bisa sekolah negeri top dengan dibayari oleh negara sebagian besar biayanya.Â
Anak miskin di sekolah swasta murah dimana biayanya sebagian besar ditanggung orang tua. Sehingga secara alami mereka akan tersingkir dengan legitimasi karena bodoh, malas belajar dan tidak menggunakan kesempatan dengan baik sehingga wajar menjadi pariah selamanya.