Saat ini ini terdapatnya kemauan alamiah buat tampak menawan spesialnya pada kalangan perempuan sudah tingkatkan pemahaman tentang berartinya perawatan kulit serta rupanya, buat itu upaya yang bisa dicoba merupakan memutihkan kulit dengan memencet penciptaan pigmen memakai whitening agent.
  Whitening agent / wujud alaminya merupakan arbutin serta chamomile. Arbutin berasal dari tanaman bearberry yang mempunyai mekanisme kerja menyamai hidrokuinon dalam menanggulangi hiperpigmentasi. Sebaliknya chamomile lebih diketahui selaku soothing agent ataupun anti infeksi, tetapi chamomile pula bisa mengusik pembuatan melamin pigmen yang diakibatkan paparan sinat ultraviolet. Yang butuh dikenal pula merupakan chamomile ialah sensitizer yang lumayan kokoh sehingga banyak dilaporkan kerap menimbulkan iritasi pada kulit yang sensitif. Whitening agent alamiah lain ialah licorice extract, mulberry, green tea, rice extract, serta asam askorbat (vit c).
Asam askorbat ataupun vit C ialah nutrisi yang berperan buat membentuk kolagen, ialah sesuatu zat yang berfungsi berarti dalam membetulkan gigi, tulang, serta kulit. Kalian dapat menciptakan nutrisi ini dalam bermacam buah dengan rasa asam serta sebagian tipe sayur- mayur.
  Mekanisme utama whitening agent merupakan membatasi enzim tirosinasedan, serta buat mengoptimalkan dampak whitening pada kulit telah dibesarkan teknologi perumusan memakai sebagian tata cara penghantaran semacam liposom, nanopartikel, solid lipid nanopartikel serta mikroemulsi.
  Metode kerja whitening agent pada skincare merupakan membatasi penciptaan pigmen pada kulit. Akibatnya whitening sendiri kurang direkomendasikan buat dipakai dalam jangka panjang.
  Zat yang membagikan warna pada kulit merupakan pigmen, yang mana dihasilkan oleh enzim tirosinase. Pigmen pula bisa berperan dalam melindungi kulit dari cahaya UV, namun penciptaan yang kelewatan bisa sebabkan warna kulitmu jadi tidak menyeluruh, tidak hanya itu bisa pula terjalin hiperpigmentasi.Â
Hiperpegmentasi merupakan penyakit kulit di mana melanosit memproduksi terlalu banyak melamin, pigmen yang memastikan warna kulit, sehingga timbul bintik- bintik kulit yang bercorak lebih hitam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H