Mohon tunggu...
Marifatul Kharimah
Marifatul Kharimah Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Pragmatisme

8 Juni 2020   18:57 Diperbarui: 8 Juni 2020   18:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Pengertian Pragmatisme

Pragmatisme adalah sebuah aliran filsafat pendidikan yang mengajarkan bahwa yang benar itu adalah segala sesuatu yang terbukti, dengan melihat akibat atau manfaat yang hasilnya secara praktis. Kebenaran pragmatis adalah kebenaran yang manfaat. Untuk mengetahuinya maka harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Dasar dari pragmatisme yaitu logika pengamatan, karena yang ditampilkan manusia dalam dunia nyata adalah fakta individual yang konkret dan terpisah satu sama lain.

Menurut aliran ini, ide menjadi benar ketika memiliki fungsi pelayanan dan kegunaan. Dalam dunia pendidikan yang pertama, semua pelajaran dan kurikulum harus diarahkan sesuai dengan kegunaannya masing-masing dan yang kedua, yang digunakannya tersebut harus berguna serta bermanfaat bagi lembaga pendidikan.

B. Pemikiran Tokoh-tokoh

1. Charles Sandre Pierce (1839-1914)

Pierce adalah salah satu tokoh pendiri dari aliran filsafat pragmatisme yang berkelahiran di Amerika. Dalam pragmatisme Ia mengungkapkan bahwa suatu teori dikatakan benar jika teori-teori tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang nyata. Dan menyatakan kebenaran itu diukur dengan pernyataan yang praktis.

2. William James (1842-1910)

Ia merupakan tokoh aliran filsafat pragmatisme yang lahir di Amerika. Seorang penulis yang sangat produktif. William James sering disebut-sebut sebagai Bapak Psikologi Agama dunia. Ia meyakini bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak, sebab pengalaman seseorang itu selalu berubah. Oleh karena itu, kebenaran terjadi akibat dari sebuah pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu.

3. John Dewey

Dalam dunia pendidikan Ia mengatakan bahwa kurikulum pendidikan itu harus dirancang sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedangkan dalam metode pembelajaran ia lebih mengacu atau lebih memfokuskan pada keaktifan siswanya tersebut. Menurutnya, ide adalah gagasan, pikiran atau intelegen yang merupakan pondasi untuk mengatasi berbagai macam masalah kehidupan manusia dan yang menentukan kualitas seseorang adalah adanya pendidikan dalam diri manusia tersebut.

Cukup sekian, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun