Mohon tunggu...
Humaniora

Hari Lahir yang Diagung-agungkan

5 April 2017   16:20 Diperbarui: 6 April 2017   00:00 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengangkat pembahasan hari lahir,  penulis akan mencoba membahas tentang hari lahir yang sangat istimewa untuk  semua  manusia khususnya untuk manusia yang termasuk ummat Rosulullah kekasih Allah, ummat yang memiliki agama yang bernama agama islam.

Didalam ajaran agama islam kita dianjurkan untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. yang biasanya sering dikenal dengan Maulid Nabi.  Di Indonesia perayaannya jatuh pada tanggal  12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Kata maulid dalam bahasa arab berarti hari lahir. Perayaan maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Secara substansi, peringatan ini adalah ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad.

Dalam perayaan maulud nabi pun berbeda-beda antara desa satu dengan desa lain, antara kabupaten satu dengan kabupaten lain, dll. Disini penulis akan menjelaskan atau menceritakan bagaimana proses perayaan maulud nabi di desa Tanjungsari kec.Umbulsari.

Proses pelaksanaan perayaan maulid nabi di Desa Tanjungsari  yaitu di musholla-musholla dan di masjid-masjid dengan diisi sambutan-sambutan,  membaca sholawat nabi , rebutan (grebek an) dan pembagian berkatan.  Setelah melaksanakan sholat magrib, diisi sambutan-sambutan, kemudian pembacaan sholawat Nabi. Setelah pembacaan sholawat Nabi, dilanjut dengan acara rebutan (grebek an). Dalam rebutan (grebek an) ini terdapat buah-buahan, makanan ringan, peralatan rumah seperti sapu dll, balon, bendera dll. Dalam hal ini semua bahan ditaruh di pohon pisang, dan pohon pisang tersebut ditaruh di tengah-tengah musholla ataupun masjid. Ada juga yang ditaruh dihalaman masjid. Yang terakhir yaitu pembagian berkat kepada setiap orang.

 Seperti namanya yaitu rebutan, proses pengambilannya pun juga rebutan. Acara tersebut dimulai setelah melaksanakan sholat magrib dan ada juga yang melaksanakan sesudah sholat isya’.

Dalam kegiatan ini yang terlibat adalah Ky, Ustadz, Ustadzah dan juga masyarakat sekitar. Dana yang diambil untuk membeli barang-barang maulid an dari masyarakat sekitar dengan iuran dan juga sumbangan kemudian dijadikan satu lalu dibuat untuk membeli barang dan perlengkapan tersebut. Sedangkan berkat diperoleh dari masing-masing orang.

Dalam kegiatan ini banyak manfaat yang bisa kita ambil. Salah satunya yaitu bisa mengingat hari lahir Nabi Muhammad SAW, kita bisa semangat mengikuti kegiatan tersebut, mendapatkan pahala, saling bersilaturrahmi antar sesama.

Itulah penjelasan dari penulis mengenai perayaan maulid Nabi di desa Tanjungsari Kec. Umbulsari. Semoga ini bisa bermanfaat bagi semua.(sekian)ss

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun