Menulis itu Ibarat Cinta , Butuh Kesetiaan
Bersyukur dalam setiap keadaan, mungkin hal itulah yang sangat tepat kuucapkan , saat takdirku telah di tetapkan oleh Allah SWT.
Tidak pernah terfikirkan dan terbayangkan bahwa suatu saat saya akan menggeluti profesi sebagai Jurnalis.
Berawal dari meneruskan hobby menulis  yang sempat saya tinggalkan di sebabkan kesibukan- kesibukan yang sangat menyita waktu dan fikiran sebagai seorang penyelenggara pemilu.
Berjejaring dengan insan pers sudah saya lakukan jauh sebelum ini tepatnya di tahun 2002 dimana saat itu saya menjadi salah satu anggota Komisi Independen pemilihan Kota Langsa yang di percayai memegang Divisi humas dan sosialisasi penyelenggaraan pemilu.
Tanpa disadari sebenar nya di mulai tahun 2002 itulah saya mulai serius dengan soal- soal publikasi. Mengusulkan terbentuknya Media centre dan akhirnya membangun kerja sama serta menghimpun semua hal yang perlu di ketahui oleh masyarakat tentang kepemiluan.
Sampai pada periode selanjutnya hal tersebut terus saya lakoni dengan teman - teman pers dikarenakan  tuntutan keterbukaan publik . Hal ini pula akhirnya yang membuat sedikit banyak saya memahami seluk beluk kewartawan walaupun tidak secara keseluruhan.
Hampir disetiap kegiatan yang digelar, saya menyiapkan tulisan terkait apa yang ingin di ketahui khalayak ramai . Dan tulisan sederhana itu selanjutnya saya kirimkan ke teman- teman wartawan guna di publikasi di media.
Walau jauh dari kata sempurna dan tidak memenuhi kaedah jurnalistik , namun keinginan dan kemauan menulis tersebut terus berlanjut.
Tidak hanya sampai disitu. Suatu waktu saya di ajak oleh seorang teman untuk bergabung dan menulis di " steemit" .