ya itulah nabi besar Muhammad SAW. yang menjadi pemimpin atas semua sistem yang berlaku dari mulai legislatifnya, eksektifnya, dan yudikatifnya. mengapa demikian?? karena Rasul takut jika semua amanat tersebut diberikan kepada umatnya maka akan terjadi kedzaliman didalamnya. Rasul merujuk semua sistem tersebut berasal dari wahyu Allah SWT, yang sudah pasti tidak akan ada kesalahan, dan pastinya tentu benar. semua yang umatnya tanyakan akan Beliau tanyakan kembali kepada Sang Maha Mengetahui yaitu Allah SWT.Â
Rasul mengawali masa kepemimpinannya dengan sangat damai karena memang pada dasarnya Islam adalah agama Rahmatan lil alamin atau untuk semua umat manusia. Awalnya Rasul melakukan dakwah untuk mengenalkan islam dengan diam-diam atau dakwah sirun, lalu selanjutnya melakukan dakwah dengan terang-terangan, memang tak mudah melakukan dakwah. Berkali-kali rasul menuai hinaan dan cacian bahkan hingga sering dilemparin kotoran unta, tetapi apakah rasul marah?? tidak beliau bahkan menjenguk si pembuang kotoran tersebut saat ia sedang sakit dan menanyakan kemana ia megapa tidak melempari dengan kotoran lagi? subhanaallah . itulah dakwah yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Hingga membuat nya kebajiran orang-orang yang masuk dan mengikuti ajaran Rasul.
 ia memulai semua nya dikota Madinah. mengapa Madinah? ini dikarenakan letak kota Madinah yang sangat strategis, kota Madinah berada ditengah. ia memulai dengan mempersatukan kaum muhajirirn dan anshar yang akhirnya keduanya menjadi saudara satu sama lain. datang dengan membawa islam yang penuh kedamaian tanpa adanya suatu kebencian dan kemurkaan, Islam menjadi tenang dan damai.  dalam islam konsep tertinggi dalam kebebasan adalah 1. Allah SWTÂ
        2. Wahyu / atau bisa disebut sebagai hukum konstitusiÂ
        3. Nabi dan Rasul , sebagi sarana penyampaiannya kepada umat nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI