Mohon tunggu...
Maribelle AdistaNethania
Maribelle AdistaNethania Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hallo! ^^ Perkenalkan nama saya adalah Maribelle Adista Nethania, tapi untuk singkat saya bisa di panggil dengan nama Mabelle saja ^^

Selanjutnya

Tutup

Seni

Karya Rubah dari Tanah Liat

27 September 2023   12:00 Diperbarui: 27 September 2023   12:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada seorang murid bernama Siela. Pada suatu haru Siela menghadiri kelas gerabah. Dalam kelas gerabah ini Siela belajar tentang cara membuat vas, pot bunga, piring, cangkir, dan kerajinan kecil dari tanah liat. Saat Siela selesai dengan kelas gerabah itu, ia membeli tanah liat dan berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia akan membuat sesuatu dari tanah liat itu. Sesampainya di rumah, ia melihat meja belajarnya yang terlihat sangat hambar dan mendapat ide untuk membuat hiasan tanah liat untuk mejanya. 

Membasahkan tanah liat sebelum menggunakannya, atau dalam kata lain, membuat sesuatu dengan tanah liat itu sangatlah penting. Biasanya tanah liat sudah datang terhidrasi tetapi karena ada berbagai macam jenis tanah liat, beberapa jenis tanah  yang akan mengering jika didiamkan terlalu lama. Setelah dia melakukan penelitian lebih  dalam, dia mengetahui bahwa sebagian besar dari barang yang dia gunakan sehari-hari sebenarnya terbuat dari tanah liat. Siela memiliki piring yang cukup banyak. Ada piring yang ia gunakan untuk makan dan ada yang hanya untuk dekorasi saja.

Sebelum Siela membuat dekorasinya, dia menyiapkan bahan-bahan yang akan ia pakai dan membersihkan mejanya untuk bekerja. Bahan-bahan yang Siela gunakan untuk karyanya adalah air dari keran, varnis, (Varnish), cat acrylic, dan tentunya tanah liat. Untuk lebih spesifik, tanah liat yang Siela gunakan adalah tanah liat yang dapat mengering dengan udara atau bisa di bilang Air Dry Clay. Selain bahan-bahan, Siena pun juga menyiapkan beberapa alat yaitu kuas dan tempat untuk menampung air. setelah menyelesaikan persiapannya, Seila kemudian mulai membuat figur di atas mejanya.

Pertama, untuk membentuk bagian tubuh rubah, Siela mengambil sepotong tanah liat dan dengan tanah liat itu ia membentuk bola. Pada proses ini, Siela harus menekan dan menggunakan berbagai teknik tangan untuk membentuk bola yang bundar dan halus. Selain itu Siela pun juga menggunakan beberapa tetes air untuk menghaluskan tanah liatnya. Setelah membentuk bola yang bundar dan halus tarik pada setiap sudut bola itu dan buatnya membentuk segi panjang. Sudut-sudut bersegi panjang ini akan memebentuk kaki-kaki dan badan rubah. Selesainya dengan pembuatan badan rubah, badan rubah akan di sisihkan untuk sementara.

Proses selanjutnya, ambilah sepotong tanah liat yang kira-kira jumlahnya sama dengan yang di gunakan untuk badan rubah. Setelah mengambil sejumlah tanah liat maka bentuklah bola sepeti biasa dan cubitlah sisi bola tersebut hingga membentuk sisi yang terlihat sepeti bentuk "diamond". Sesudah itu, cubitlah bagian tengah muka rubah dan membentuk moncong ke depan. Lalu, ambillah sedikit tanah liat dan membentuk dua segitiga kecil untuk telinga rubah. Sesudah menempelkan telinga ke kepala rubah, ambil badan rubah yang telah di sisihkan sebelumnya dan tempelkan kepala kepada badan rubah.

Setelah kepala dan badan rubah di tempelkan, maka ambillah sedikit tanah liat dan tempelkan pada bagian belakang tubuh rubah untuk membentuk ekor. Lalu, untuk dekorasi, Siena membuat hiasan-hiasan kecil sepeti topi, bunga, dll. Setelah siena selesai membuat badan rubah maka ia menambahkan detail-detail rubah seperti hidung, mata, dan bagian dada rubah.

Setelah Siena membuat figur tanah liat, dia menyadari bahwa pembuatan figur ini sangat mudah dan menyenangkan untuk dilakukan. Tidak hanya itu tetapi, menurutnya figur tersebut juga terlihat sangat bagus, meskipun dekorasinya sederhana namun tetap mempercantik mejanya dan dia pun puas dengan hasil dari figur tanah liat yang telah ia buat dibuatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun