Dari atas meja penguasa dan bar-barnya
Tertumpuk cerita-cerita pilu yang lara
Dikubur waktu yang menjadikannya tiada
Namun ia seakan-akan mengejar masa
6//
Aku terus mendengarkan nyanyiannya
Kakiku gemetar karena syahdunya sajak dan rima
Seakan-akan ingin ikut menari bersama
Menuai sajak pemberontakan atas ironi semata
Rumput-rumput liar terus melelagu asa
Di setiap batang kusut lunglai sebelum patah
Pada arah di atas tanah yang tak basah
Pun kisah dibawa sampai malam menjemput senja
7//
Aku menggores dengan tinta cinta
Mengusur ragu dalam sejarah
Menyapa lupa yang gagal paham
Menyambung retorika yang runtuh
Dari hati bukan logika
Dari mata juga telinga
Dari kaki bukan pantat
Dari nyata bukan belaka
Watulajar, 18 Agustus 2020
Maria Wona
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H