Dingin menyambut
Derak kaki kuda dan ringkiknya samar terdengar di udara
Kabut semakin memudar seiring rintik hujan yang kian jarang
Menyusul kerikil-kerikil yang berhambur kian kemari, seperti perang
Mengantar hati yang tersayat, tercabik, tertusukÂ
Tak ada peluh, tak ada air mata, juga tak akan ada lagi yang biasa
Kabut telah meninggi dan hilang, hujan telah jatuh dan lenyap
Luka hati telah sirna, hangat mulai menyapa
Di ujung penantian
Di sana senyum, sisa-sisa senyum terus tergambar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!