Mohon tunggu...
Maria ValentinaGunawan
Maria ValentinaGunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi = Membaca, Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Undip Bantu Warga Wujudkan Kampung Bebas Asap Rokok

19 Agustus 2024   17:37 Diperbarui: 20 Agustus 2024   02:13 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surakarta (20/7) Mahasiswa KKN membantu warga untuk mewujudkan Kampung Bebas Asap Rokok (KBAR) melalui peningkatan pengetahuan tentang cara menjadi perokok yang cerdas, bahaya perokok pasif, kandungan rokok serta tips mengurangi rokok. Hal ini dikarenakan masih sangat banyak yang merokok di tempat umum serta membuang puntungnya secara sembarangan. 

Merokok memiliki banyak sekali dampak negatif yang tidak hanya berdampak pada perokok aktif, tetapi juga pada orang disekitarnya terutama kelompok rentan. Dampak kesehatan dari paparan asap rokok, seperti penyakit jantung, kanker paru-paru, dan gangguan pernapasan, telah diakui secara luas oleh berbagai penelitian dan organisasi kesehatan. Tidak hanya itu, asap rokok memiliki dampak yang lebih berbahaya bagi kelompok rentan, seperti anak dan ibu hamil. Bagi anak, asap rokok dapat membuat pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terganggu. Sedangkan bagi ibu hamil, asap rokok dapat menyebabkan keguguran serta kelainan pada bayi. 

Walaupun sudah mengetahui banyak sekali dampak negatif dari asap rokok, seorang perokok aktif tampak tidak peduli dan terus melanjutkan kebiasaannya. Hal itu karena mereka tidak menganggap serius bahaya yang mengancam serta tidak bisa berhenti merokok akibat zat adiktif, yaitu nikotin yang terkandung didalamnya. Ketika akan berhenti merokok, akan timbul gejala putus obat sehingga muncul berbagai gejala yang tidak mengenakkan seperti, pusing, gelisah, mood terganggu, gangguan tidur sehingga sulit untuk lepas dari rokok. 

Selain masalah kesehatan bagi dirinya sendiri, issue yang paling mengganggu adalah masih banyak perokok aktif yang tidak mengetahui etika dalam merokok. Mereka bisa merokok dimanapun, seperti di dalam rumah, fasilitas kesehatan, sekolah, transportasi umum meskipun terdapat banyak kelompok rentan. Tidak hanya itu, sehabis merokok, puntung dibuang secara sembarangan sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, selain memaparkan bahaya merokok serta cara menguranginya. Fokus penyuluhan kali ini adalah mengajarkan etika dalam merokok serta memberi tips bagi para perokok pasif. 

Program Kerja ini dilaksanakan pada Sabtu, 20 Juli 2024 berlokasi di pendopo RW 13 Kelurahan Kerten serta dihadiri oleh masing-masing perwakilan RW. Peningkatan pengetahuan dilakukan dengan cara penjelasan secara langsung beserta melalui pembagian pamflet yang didalamnya berisi kandungan, bahaya, cara mengurangi merokok, cara menjadi perokok cerdas dan bagaimana cara mencegah menjadi perokok pasif. Nantinya pamflet ini diharapkan dapat ditempel di tempat yang sering dilewati oleh masyarakat, seperti saung rokok, posyandu, sekolah dan tempat umum lainnya. Materi yang dibawakan pada penyuluhan ini terbilang masih fresh dikarenakan memberikan pengetahuan baru mengenai dampak asap rokok terhadap kelompok rentan serta dampak puntung rokok terhadap lingkungan. 

Ketercapaian program kerja ini bisa terlihat dari warga yang sangat antusias dalam mendengarkan penyuluhan. Hal itu dibuktikan dengan  munculnya beberapa pertanyaan terkait kandungan rokok dan bahaya rokok bagi lingkungan dan kelompok rentan serta ditempelnya pamflet output program kerja di tempat yang sering dilewati oleh masyarakat. “Penyuluhan tentang rokok kali ini cukup menarik karena lebih mengajarkan tentang etika merokok. Hal tersebut saya rasa lebih mudah dipraktikan dibandingkan dengan hanya memaparkan cara berhenti merokok yang tentu saja tidak mudah dan sulit dicapai hanya dengan penyuluhan,” ungkap Harijanto salah satu peserta penyuluhan. Tindak lanjut dari program kerja ini adalah monitoring melalui kader kesehatan tiap RW terkait apakah para perokok sudah menerapkan etika dalam merokok dengan cara merokok di saung rokok yang telah disediakan serta tidak membuang puntungnya dengan sembarangan. Diharapkan dengan adanya program kerja ini, terwujud Kampung Bebas Asap Rokok (KBAR) yang melindungi masyarakat dari dampak buruk paparan asap rokok. 

Foto Bersama Peserta Penyuluhan (Sumber : Dokpri)
Foto Bersama Peserta Penyuluhan (Sumber : Dokpri)
Proses Penyuluhan (Sumber : Dokpri)
Proses Penyuluhan (Sumber : Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun