Mohon tunggu...
Maria ValentinaGunawan
Maria ValentinaGunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi = Membaca, Menonton Film

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa KKN Undip Cegah Stunting melalui Lomba Kreasi Menu Bergizi

19 Agustus 2024   16:04 Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:16 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Juara (Sumber : Dokpri)

Surakarta (30/7) Mahasiswa KKN melakukan aksi pencegahan stunting melalui pengadaan lomba mengkreasikan menu tinggi gizi bagi balita serta penyuluhan. Latar belakang kegiatan ini adalah ditemukan setidaknya 14 anak yang berisiko stunting di lokasi KKN, yaitu Kelurahan Kerten, Surakarta. Hal tersebut sangat disayangkan, mengingat sebagian besar warga memiliki perekonomian menengah ke atas. 

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak berusia karena kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas dikarenakan terjadi pembentukan hubungan antar sel saraf otak dengan sangat cepat. Apabila asupan gizinya tidak tercukupi, pertumbuhan dan perkembangan anak akan terganggu. Indikator balita stunting yang paling mudah diamati dan diukur adalah tinggi badan menurut umur (TB/U) memiliki z score <-2 SD.  

Dampak stunting bukan hanya terbatas pada tinggi badan yang kurang dibandingkan anak seusianya. Dampak stunting yang perlu diwaspadai adalah yang tejadi dalam jangka panjang, seperti kurangnya kemampuan inteligensia, rentan terhadap kuman penyakit serta berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti DM, hipertensi dan penyakit jantung. Hal itu menunjukan bahwa stunting dapat menurunkan kualitas hidup manusia di masa depan. Pencegahan stunting adalah hal yang penting dilakukan. Salah satunya melalui penyediaan menu tinggi gizi untuk balita. Oleh karena itu, Maria Valentina Gunawan, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, tergerak melakukan penyuluhan serta pengadaan “Lomba Mengkreasikan Menu Tinggi Gizi untuk Balita”. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan serta mengembangkan kreativitas ibu-ibu dalam menyiapkan menu makanan tinggi gizi bagi balita sebagai upaya pencegahan stunting di Kelurahan Kerten. 

Program Kerja ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 berlokasi di Balai Kampung Kelurahan Kerten yang dihadiri oleh 62 orang, terdiri dari 48 peserta lomba serta 14 ibu yang memiliki anak berisiko stunting. Program kerja monodisiplin ini terdiri atas 2 rangkaian kegiatan. Kegiatan pertama adalah penyuluhan mengenai “Gizi Optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupan” yang berisikan tentang bagaimana pentingnya dan cara memberikan asupan gizi optimal di 1000 hari pertama kehidupan anak supaya dapat pertumbuhan dan perkembangannya optimal sesuai dengan potensi genetik. Di akhir penyuluhan, para peserta diberikan pamflet materi dengan harapan ilmu yang disampaikan tidak dilupakan begitu saja. Adapun rangkaian acara yang kedua adalah “Lomba Mengkreasikan Menu Tinggi Gizi Balita” diharapkan dengan mempraktikan secara langsung, para ibu di Kelurahan Kerten akan semakin memahami dan memiliki keterampilan untuk menyiapkan menu tinggi gizi bagi balita. Dari 48 peserta yang ikut, diambil juara I, II, III, harapan I, harapan II dan harapan III.  

Dari segi jumlah peserta, sangat melebihi harapan. Acara ini disambut dengan antusiasme dan partisipasi yang tinggi dari peserta. Para ibu sangat aktif dalam mengikuti sesi penyuluhan dan bersemangat saat berkompetisi dalam lomba kreasi menu. Sebagai pemenang lomba, menu-menu yang dipresentasikan tidak hanya kreatif tetapi juga bergizi, menunjukan penerapan ilmu yang diperoleh selama penyuluhan. 

Acara ini mendapat respon yang positif dari masyarakat dan perangkat desa setempat. “Saya sangat senang dengan program kerja yang diadakan oleh Mbak Valen. Selain dapat memberdayakan masyarakat Kerten untuk meningkatkan kualitas gizi balita. Ia membuat kegiatan yang tadinya tidak ada, menjadi ada. Bukan sekedar melanjutkan program kerja yang sudah ada sebelumnya. Harapan saya, meskipun mahasiswa KKN sudah pulang, acara seperti ini akan terus ada kedepannya,” ujar Arief selaku Kepala LMPK Desa Kerten. Bahkan kepala lembaga Gerakan Sayang Ibu Bayi (GSIB) juga berharap lembaganya bisa melanjutkan program kerja ini di tahun depan supaya ibu-ibu di Kerten memiliki pengetahuan dan keterampilan yang semakin baik untuk menyediakan menu tinggi gizi bagi balita agar tidak ada lagi balita di Kerten yang berisiko stunting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun