Mohon tunggu...
Mariatul Kiptiyah
Mariatul Kiptiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka mencari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berhasilkah Indonesia Menghadapi Bonus Demografi Pada Tahun 2045?

5 Mei 2023   02:49 Diperbarui: 5 Mei 2023   11:02 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bonus demografi Indonesia atau Indonesia emas diperkirakan terjadi pada tahun 2030 mendatang. Menurut Bappenas, pada tahun tersebut jumlah usia produktif yang dimaksud akan meningkat dan bisa mencapai 64% dari jumlah total penduduk secara keseluruhan sekitar 297 juta jiwa. Pada masa Bonus demografi yang hanya dapat di alami satu kali di setiap negara ini akan menjadi momentum emas bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.

Namun dapatkah kita berhasil mempersiapkan bonus demografi yang puncaknya di tahun 2045 tersebut. Karena pada kenyataanya di sisi lain, masa ini dapat hilang jika tidak dipersiapkan dengan baik dari jauh-jauh hari, salah satu permasalahan yang sudah terjadi adalah gaya hidup masyarakat Indonesia sendiri.

Gaya hidup yang tidak baik dapat memudahkan masyarakat di umur produktif tidak dapat melakukan saving untuk di masa yang akan datang dan menjadi beban negara. Oleh karena itulah, masa demographic dividend akan terhambat dan berlalu begitu saja.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka putus sekolah di Indonesia meningkat pada 2022. Kondisi tersebut terjadi di seluruh jenjang pendidikan, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Secara rinci, angka putus sekolah di jenjang SMA mencapai 1,38% pada 2022. Ini menandakan terdapat 13 dari 1.000 penduduk yang putus sekolah di jenjang tersebut. Persentase tersebut menjadi yang terbesar dibandingkan jenjang pendidikan lainnya. Angkanya juga tercatat naik 0,26% poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 1,12%.

Angka putus sekolah di jenjang SMP tercatat sebesar 1,06% pada 2022. Persentase tersebut juga meningkat 0,16% poin dari tahun lalu yang sebesar 0,90%. Lalu, angka putus sekolah di jenjang SD sebesar 0,13%. Persentasenya lebih tinggi 0,01% poin dibandingkan pada 2021 yang sebesar 0,12%.

Dari data tersebut diketahui bahwa terjadi peningkatan di tahun sebelumnya pada anak yang putus sekolah, dari SD-SMA hal ini tentu mempengaruhi kualitas anak pada umur produktif tersebut. Jika masyarakat tidak dibekali dengan pengetahuan atau skill yang memadai maka akan terjadi kurangnya tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi lapangan pekerjaan dan terjadilah banyaknya pengangguran.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan pada Februari 2022 yang sebanyak 8,40 juta orang.

Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya, jumlah pengangguran di Indonesia tercatat menurun. Pada Agustus 2021, jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 9,1 juta orang.

Jika dibandingkan dengan total angkatan kerja yang sebanyak 143,72 juta orang, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia terpantau sebesar 5,86% pada Agustus 2022. Angka tersebut meningkat 0,03% poin dibandingkan pada Februari 2022 yang sebesar 5,83%.

Dengan menurunnya tinggat pengangguran dari tahun sebelumnya dan meningkatnya jumlah individu yang termasuk dalam usia produktif, maka kita berada di posisi yang strategis. Dan tidak menutup kemungkinan Indonesia berhasil mendapatkan bonus demografi seperti negara Korea dan Jepang, yang sekarang telah menjadi negara maju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun