Untuk mengetahui ketercapaian suatu tujuan kegiatan guru dapat melakukan evaluasi. Evaluasi digunakan sebagai alat untuk menentukan suatu tujuan pendidikan dicapai atau tidaknya, untuk melihat sejauh mana hasil belajar siswa yang sudah mencapai tujuan belajar mengajar di sekolah. Atau dengan kata lain evaluasi adalah suatu proses dan tindakan yang terencana untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik terhadap tujuan pendidikan sehingga dapat disusun penilaiannya dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat keputusan.
Terutama di Sekolah Menengah Atas (SMA) mata pelajaran sosiologi guru biasanya melakukan evaluasi seperti ulangan harian, UTS, dan UAS. Dan biasanya evaluasi-evaluasi tersebut dilakukan dengan tes tulis maupun lisan. Dimana tes tulis tersebut berbentuk uraian yaitu semua bentuk tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban dalam bentuk uraian, atau semua bentuk tes tersebut siswa memilih diantara kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah disediakan (Pilihan Ganda) memberi jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom titik yang telah disediakan. Sedangkan tes lisan guru melakukan penilaian siswa dengan mengadakan tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan berfikir siswa dalam memecahkan suatu masalah, mempertanggung jawabkan pendapatnya, penggunaaan bahasa yang dipakai serta penguasaan materi pelajaran.
Evaluasi ini diterapkan dalam rangka mengetahui tingkat keberhasilan seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran, menemukan kelemahan-kelemahan yang dilakukan, baik yang berkaitan dengan materi pelajaran,metode, fasilitas, dan sebagainya yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah. Karena fungsi evaluasi tersebut untuk menggambarkan sejauh mana peserta didik telah menguasai materi yang diberikan, memudahkan guru untuk menentukan apakah seorang peserta didik perlu mengikuti remidial atau pengayaan.
Karena dengan adanya evaluasi itu juga sebagai kontrol bagi guru dan sekolah untuk mengetahui bagaimana kemajuan dan kompetensi perkembangan peserta didik dalam menguasai mata pelajaran yang diberikan guru. Selain itu guru dapat menilai apakah kegiatan belajar dan pembelajaran yang dilakukan peserta didik berhasil atau tidak sesuai karena setiap pembelajaran mempunyai tujuan yang hendak dicapai sehingga memerlukan kreatifitas seorang guru dapat melihat kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Sehingga, ketika ia melakukan evaluasi pembelajaran ia akan menyesuaikan dengan tingkat pemahaman mayoritas siswanya.
Dari hal tersebut, seorang guru dapat menilai apakah kegiatan belajar dan pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Karena evaluasi yang dimaksudkan adalah melihat sejauh mana keterlibatan aktif peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan dan sejauh mana mereka memiliki kemampuan-kemampuan tertentu seperti yang digariskan dalam tujuan pembelajaran khusus. Bahan evaluasi bisa diperoleh dengan riset sederhana dan populasi kelas sebagai ruang lingkupnya. Selain itu guru juga bisa mendapatkan masukan bagi perbaikan pengajaran baik dari siswa sendiri maupun teman guru dan kepala sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H