PENULIS:
Wahyudi Slamet
Rrahmad Ardiansyah
Maria Theresia Paba
Desa Kemasantani yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Desa Kemasantani terletak 22 km dari Mojosari yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Mojokerto dan 23 km dari pusat kota Mojokerto. Desa Kemasantani memiliki kebun jagung yang luas dan terletak di daerah dataran tinggi. Masyarakat di Desa Kemasantani, Kecamatan Gondang sumber mata pencarian nya ialah di bidang pertanian, selain bekerja di sawah, masyarakat disini juga memiliki perkebunan jagung yang cukup luas, setelah kelompok kami melakukan observasi, kami menemukan bahwa di daerah ini banyak menghasilkan limbah hasil pertanian yaitu kulit agung. Masyarakat Desa Kemasantani hanya memanfaatkan bagian jagung yang bisa dijual saja seperti biji jagung tanpa memanfaatkan bagian jagung lainnya seperti kulit jagung. Sampai saat ini masih menjadi masalah yang sering terjadi di Desa Kemasantani yaitu para petani jagung disini hanya membuang begitu saja limbah jagung jagung yang ada disini, tidak memanfaatkannya sama sekali. Melihat keadaan tersebut kelompok kami mencoba mencari sebuah solusi untuk mengurangi limbah kulit jagung tersebut dengan menjadikannya suatu produk yang memiliki manfaat dan juga dapat memiliki nilai komersil untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Di tengah upaya global untuk mengurangi limbah plastik dan meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan, sebuah inisiatif menarik telah dilakukan di berbagai komunitas. Pelatihan produksi olahan limbah kulit jagung menjadi produk kerajinan tangan, seperti bunga, tatakan gelas, dan pigora telah menjadi langkah progresif untuk merangsang kreativitas masyarakat sambil mengatasi masalah limbah organik. Pengelolaan limbah menjadi produk bernilai tinggi merupakan tantangan penting dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan. Limbah kulit jagung, salah satu limbah pertanian yang umumnya diabaikan, memiliki potensi besar untuk diubah menjadi produk kreatif. Pelatihan produksi olahan limbah kulit jagung menjadi kerajinan tangan seperti bunga, tatakan gelas, dan pigora dapat menjadi langkah inovatif untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
Kulit jagung sering kali diabaikan sebagai limbah pertanian yang tidak memiliki nilai. Namun, melalui pelatihan produksi kreatif, limbah ini dapat diubah menjadi barang bernilai tinggi dan berguna. Selain itu, penggunaan kulit jagung sebagai bahan baku mengurangi ketergantungan pada plastik dan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. alat dan bahan yang digunakan dalam pengolahan limbah kulit jagung ini adalah kulit jagung, benang, lem tembak & isi lem tembak, gunting, kawat, penggaris, cutter, gabus, cat pylox, pulpen. Dengan adanya kegiatan pelatihan produksi olahan limbah kulit jagung menjadi produk kerajinan, dapat membantu masyarakat untuk membuka usaha dari hasil bumi Desa Kemasantani, selain itu juga kegiatan mahasiswa KKN R15 dapat bermanfaat bagi bagi masyarakat Desa Kemasantani, Kec. Gondang, Kab. Mojokerto.
Pengolahan limbah kulit jagung yang dapat diolah menjadi produk yang bernilai jual, antara lain dengan menjadikan bunga, tatakan gelas dan pigora. Kebanyakan masyarakat enggan untuk membuat produk tersebut karena kurangnya pemahaman dalam proses pembuatan. Salah satu dampak positif dari pelatihan ini adalah pemberdayaan ekonomi lokal, tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi mereka juga dapat menjual hasil karya mereka. Dengan memasarkan produk-produk ini, mereka dapat meningkatkan pendapatan mereka sendiri serta memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi lokal. Keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan akan membantu masyarakat untuk mandiri dalam memproduksi berbagai produk kerajinan. Inisiatif pelatihan ini juga mendapatkan dukungan luas dari komunitas dan pemerintah setempat. Pemerintah daerah mendukung inisiatif ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk mengurangi dampak lingkungan dan mempromosikan ekonomi lokal.
Selain itu adapun opini dari mitra kami ibu Nurul selaku perwakilan dari ibu-ibu PKK berikut pemaparannya :
"Ide pembuatan kerajinan dengan memanfaatkan limbah kulit jagung sebagai bahan baku, sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan keterampilan dan inovasi ekonomi masyarakat, terutama bagi kaum perempuan yang kurang produktif. Selain untuk mengisi waktu luang di rumah, juga dapat menambah penghasilan ibu-ibu untuk kebutuhan rumah tangga serta olahan produk dari limbah kulit jaging dapat menjadi referensi kegiatan lomba setiap tahunnya.".
Melalui pelatihan produksi olahan limbah kulit jagung, masyarakat lokal menjadi sumber inspirasi untuk inovasi dan kreativitas dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Ide-ide baru tentang pengolahan limbah organik dapat menjadi landasan untuk inisiatif serupa di berbagai tempat. Pelatihan produksi olahan limbah kulit jagung menjadi produk kerajinan tangan bukan hanya tentang mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga merupakan langkah progresif dalam mendukung keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Inisiatif ini membuktikan bahwa melalui kreativitas dan inovasi, limbah organik dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi yang mendukung lingkungan dan kehidupan ekonomi masyarakat. Dengan terus mendorong inisiatif semacam ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan dan kreatif di masa depan.
