Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Human Resources - Blogger aktif. Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ketika Decluttering Dapat Memberi Manfaat untuk Orang Lain

16 Januari 2024   18:25 Diperbarui: 18 Januari 2024   18:27 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi decluttering. Sumber: Shutterstock via kompas.com

Kok bisa sih decluttering dapat memberikan manfaat bagi orang lain? Eits, jangan berpikiran negatif dulu donk. Seolah-olah orang lain menjadi "tempat pembuangan sampah" atas kepemilikan barang yang kita miliki dengan adanya proses decluttering tersebut. 

Mari kita cerna terlebih dahulu apa arti dari decluttering itu sendiri. Jadi decluttering merupakan sebuah aktivitas untuk mengurangi beberapa barang milik kita yang sudah tidak diperlukan lagi. Tentunya decluttering merupakan sebuah proses yang tidak serta merta dapat kita lakukan dalam satu hari selesai. Pastinya ada banyak barang yang kita miliki dimana harus disortir, apakah masih diperlukan atau sudah tidak diperlukan sama sekali dalam kehidupan kita. Decluttering sendiri tidak hanya dikhususkan pada barang-barang yang ada di rumah, namun juga bisa diberlakukan terhadap barang yang kita miliki di kantor misalnya.

Terkadang ada benda-benda yang memang sudah pantas dilakukan proses decluttering  dikarenakan sudah tidak memberikan manfaat bagi kita sebagai pemiliknya. Walaupun bisa dibilang benda tersebut merupakan barang kesayangan, namun jika sudah tidak pernah dipakai dan tidak memberi manfaat lagi, untuk apa dipertahankan? Lebih baik kita berikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan.

Adapun tujuan dari decluttering sendiri, antara lain:

  • Menciptakan sudut ruang yang lebih luas agar kita bisa leluasa dalam melakukan aktivitas 

Jadi ceritanya saya merasa ruang keluarga di rumah sepertinya bertambah sempit. Lalu saya pun menyempatkan diri untuk berbenah ketika di hari libur dengan cara membuang beberapa kardus yang sudah tidak digunakan lagi. Beberapa barang seperti buku-buku yang masih bagus, saya sumbangkan ke perpustakaan daerah Jawa Timur yang berlokasi di Menur Pumpungan, Surabaya. Selain itu pula, saya mulai mengubah beberapa posisi barang di rumah, seperti kontainer dan juga meja televisi.

Alhasil ketika saya selesai berbenah di ruang keluarga, nampak lebih luas dan nyaman dibanding sebelumnya. Kami pun bisa menonton televisi tanpa merasa terlalu sempit berada di satu ruangan dengan anggota keluarga yang lain.

Credit Photo: Freepik
Credit Photo: Freepik
  • Mempermudah dalam mencari barang

Saya pun pernah mengalami hal ini, dimana kesulitan mencari barang yang dianggap penting, diantara tumpukan barang tak berguna lainnya. Alhasil baru seminggu saya berhasil menemukan barang penting yang dicari itu, setelah membongkar seluruh lemari yang ada di rumah. Sungguh pekerjaan yang sangat sia-sia bukan!

Setelah peristiwa tersebut, saya akhirnya memutuskan untuk melakukan proses decluttering sebagian besar barang yang sudah tidak terpakai lagi, dan merapikan seluruh isi lemari yang ada di rumah. Saya juga meletakkan barang di dalam lemari sesuai jenis dan fungsinya, agar ketika hendak digunakan lagi, tidak kesulitan dalam mencarinya.

  • Agar sebuah ruangan atau tempat dapat lebih rapi dan juga bersih

Jadi saya pernah melakukan decluttering terhadap peralatan memasak di dapur. Sungguh menakjubkan, ternyata setelah melakukan proses tersebut, dapur menjadi rapi dan juga lebih bersih dipandang. Tidak ada lagi debu yang menempel beberapa peralatan memasak karena barang yang sudah tidak terpakai, kami berikan ke orang lain yang lebih membutuhkan. Kebetulan, beberapa peralatan memasak banyak yang masih bagus dan layak untuk dipakai, sehingga bisa diwariskan kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun