"Mbak Maria paling lho nulis ini hanya iseng aja, aku yakin gak bakal lama sampean jadi penulis ini," Ucap seorang teman laki-laki di kantor, sebut saja namanya Mr. X ketika tahu pertama kalinya saya mulai menggeluti dunia kepenulisan.
Saya diam saja manakala Mr. X mengatakan hal tersebut. Tidak marah ataupun kesal, karena saya tahu bagaimana wataknya sebagai seorang rekan kerja. Saya ingin membuktikan bahwa apa yang Mr. X katakan itu keliru, sampai akhirnya tahun 2023 saat ini Alhamdulillah saya masih aktif menjadi seorang blogger dan mematahkan kalimat yang pernah dilontarkan oleh Mr. X. Lalu apakah Mr. X tahu akan eksistensi saya sebagai blogger? Ah, rasanya dia tidak perlu tahu.
Saya ingin kilas balik sekaligus mengenang bagaimana sih awal mula menjadi seorang blogger. September tahun 2019 menjadi awal mula saya menjadi seorang blogger, itupun semenjak bergabung dengan Komunitas ODOP (One Day One Post). Jadi ceritanya bermula dari keinginan saya untuk mencari kegiatan lain selepas bekerja di kantor seharian. Tahun 2019 saya belum mengenal apa itu Netflix, Viu maupun Disney Hotstar sehingga tidak ada gambaran mau nonton melalui aplikasi OTT tersebut.
Lalu teringatlah saya dengan teman kuliah yang bernama Robi'ah Machtumah dimana dia merupakan penulis novel fiksi yang sudah menerbitkan buku solonya sendiri. Wah, sepertinya menulis menjadi kegiatan mengasyikkan nih selepas pulang kerja, begitu pikir saya ketika mengingat jika memiliki teman seorang penulis. Apalagi di rumah ada laptop menganggur, sayang kalau tidak digunakan untuk kegiatan produktif.
Permasalahan muncul ketika saya ingin mulai terjun ke dunia kepenulisan, harus darimana nih memulainya? Sama sekali blank di saat itu. Saya masih ingat banget waktu itu bulan Juli 2019 dimana niat menulis sudah menggebu. Akhirnya saya mulai untuk mencari informasi mengenai kegiatan kepenulisan. Hingga tidak sengaja saya menemukan akun Instagram Komunitas ODOP, dimana sedang ada rekrutmen anggota komunitas angkatan ke-7.
Saya pun memberanikan diri mendaftar menjadi anggota komunitas ODOP dan Alhamdulillah diterima. Namun ternyata masih pra ODOP, alias belum resmi menjadi anggota komunitas. Ada syarat yang harus dilakukan oleh semua calon peserta agar lulus menjadi anggota Komunitas ODOP, yaitu menulis di blog selama 60 hari berturut-turut atau 2 bulan. Wah, tantangan banget bagi saya yang masih mulai untuk menulis ini.
Bersyukur sekali panitia rekrutmen Komunitas ODOP tidak mengharuskan blog TLD alias Top Level Domain. Kami boleh menulis di blog gratisan yang dimiliki. Kalau belum punya, ya diwajibkan untuk membuat blog gratisan dulu lalu mulai untuk menulis.
Sempat muncul berbagai kekhawatiran di benak saya:
- Apakah saya bisa konsisten?
- Kalau sering bolos, konsekuensinya saya harus dikick atau dikeluarkan, lalu harus bagaimana donk?
- Tulisan saya masih jelek banget nih, malu kalau dibaca calon anggota lain dan para panitia.
- Dan segudang kekhawatiran lainnya.
Duh, overthinking banget sih saya di tahun 2019 itu. Tapi Alhamdulillah 60 hari tak terasa lho dan saya bisa melewati menulis selama 2 bulan berturut-turut. Kalau tidak salah masuk nominasi sebagai peserta favorit di grup London. FYI, jadi ketika pra rekrutment di Komunitas ODOP itu kami terbagi ke dalam beberapa kelompok, dan saya masih ingat banget masuk ke grup London.
Setelah dinyatakan lulus dari pra rekrutment akhirnya saya pun resmi bergabung di Komunitas ODOP sampai sekarang. Namun perjuangan belum berhenti sampai disitu. Saya mulai mencari kesana kemari jika ada komunitas blogger lainnya yang bisa diikuti. Sampai akhirnya saya pertama kali tergabung di grup Whatsapp Blogwalking Asyik yang digagas oleh salah satu blogger Surabaya.Â
