Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger-Content Writer-Content Placement Artikel di Blog-Jasa Review Produk dan Jasa di Blog Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tips Menjalani Masa Pensiun Bahagia di Usia Lanjut

4 Agustus 2023   14:04 Diperbarui: 4 Agustus 2023   16:46 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pensiun | Shutterstock

Ada banyak kegiatan pengisi waktu luang di masa lansia misalnya saja bercocok tanam di halaman rumah, menjahit, mencoba resep masakan baru, dan beragam aktivitas lain yang berguna.

Ketika Anda sudah melakukan hobi, maka bisa sampai lupa waktu sehingga tak ada celah untuk merasa cemas terhadap hari tua. 

Ibu saya ketika memasuki usia 60 tahunan, sangat rajin merenda untuk membuat taplak dan bed cover sampai beliau lupa waktu. 

Seiring berjalannya waktu, penglihatan Ibu mulai menurun hingga akhirnya beliau terpaksa menghentikan aktivitas merenda dan beralih memanfaatkan gadget untuk mendapatkan hiburan di kala sendirian di rumah.

2. Beribadah atau Mendekatkan Diri Kepada Tuhan

Mungkin poin kedua ini terdengar klise, namun apabila lansia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan maka akan timbul rasa bahagia dan tentu saja dapat mengurangi rasa cemas. 

Oleh sebab itu disarankan bagi Anda yang memasuki masa usia lanjut, lebih banyak melakukan aktivitas kerohanian agar terhindar dari kecemasan yang tak beralasan.

Dengan lebih dekat kepada Tuhan, maka lansia akan lebih pasrah terhadap takdir hidup yang dijalani di masa tua. Mengikuti komunitas Majelis Taklim bagi yang beragama Islam tentu saja membawa dampak positif. Hal ini dikarenakan di komunitas Majelis Taklim para lansia bertemu dengan jamaah lainnya dan bisa saling berbagi cerita satu sama lain.

Sementara bagi lansia yang beragam Non Muslim, bisa bergabung dengan komunitas yang dibentuk oleh tempat ibadah yang biasa dikunjungi.

3. Bergaul atau Bersosialisasi Dengan Teman Baru dan Juga Teman Lama

Saya sangat mendukung Ibu untuk bergaul dan bersosialisasi dengan teman-teman beliau, entah itu teman ketika sekolah maupun teman pensiunan di perkumpulan arisan. Jangan larang ketika orang tua kita yang sudah lansia ingin mengikuti arisan, komunitas serta aktivitas lain yang bermanfaat bagi mereka untuk menjalani masa tua.

Yang perlu saya lakukan sebagai anak adalah memastikan agar Ibu aman dengan aktivitas yang dilakukannya. 

Bahkan Ibu saya pun tergabung dengan grup Whatsapp alumni sekolah kejuruan yang beliau tempuh puluhan tahun silam. Dari grup Whatsapp tersebut, banyak nostalgia yang Ibu kenang dan membuatnya bahagia dengan menceritakannya kembali kepada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun