Ada banyak kegiatan pengisi waktu luang di masa lansia misalnya saja bercocok tanam di halaman rumah, menjahit, mencoba resep masakan baru, dan beragam aktivitas lain yang berguna.
Ketika Anda sudah melakukan hobi, maka bisa sampai lupa waktu sehingga tak ada celah untuk merasa cemas terhadap hari tua.Â
Ibu saya ketika memasuki usia 60 tahunan, sangat rajin merenda untuk membuat taplak dan bed cover sampai beliau lupa waktu.Â
Seiring berjalannya waktu, penglihatan Ibu mulai menurun hingga akhirnya beliau terpaksa menghentikan aktivitas merenda dan beralih memanfaatkan gadget untuk mendapatkan hiburan di kala sendirian di rumah.
2. Beribadah atau Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Mungkin poin kedua ini terdengar klise, namun apabila lansia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan maka akan timbul rasa bahagia dan tentu saja dapat mengurangi rasa cemas.Â
Oleh sebab itu disarankan bagi Anda yang memasuki masa usia lanjut, lebih banyak melakukan aktivitas kerohanian agar terhindar dari kecemasan yang tak beralasan.
Dengan lebih dekat kepada Tuhan, maka lansia akan lebih pasrah terhadap takdir hidup yang dijalani di masa tua. Mengikuti komunitas Majelis Taklim bagi yang beragama Islam tentu saja membawa dampak positif. Hal ini dikarenakan di komunitas Majelis Taklim para lansia bertemu dengan jamaah lainnya dan bisa saling berbagi cerita satu sama lain.
Sementara bagi lansia yang beragam Non Muslim, bisa bergabung dengan komunitas yang dibentuk oleh tempat ibadah yang biasa dikunjungi.
3. Bergaul atau Bersosialisasi Dengan Teman Baru dan Juga Teman Lama
Saya sangat mendukung Ibu untuk bergaul dan bersosialisasi dengan teman-teman beliau, entah itu teman ketika sekolah maupun teman pensiunan di perkumpulan arisan. Jangan larang ketika orang tua kita yang sudah lansia ingin mengikuti arisan, komunitas serta aktivitas lain yang bermanfaat bagi mereka untuk menjalani masa tua.
Yang perlu saya lakukan sebagai anak adalah memastikan agar Ibu aman dengan aktivitas yang dilakukannya.Â
Bahkan Ibu saya pun tergabung dengan grup Whatsapp alumni sekolah kejuruan yang beliau tempuh puluhan tahun silam. Dari grup Whatsapp tersebut, banyak nostalgia yang Ibu kenang dan membuatnya bahagia dengan menceritakannya kembali kepada saya.