Mohon tunggu...
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger-Content Writer-Content Placement Artikel di Blog-Jasa Review Produk dan Jasa di Blog Untuk kerja sama bisa email di titikterang751@gmail.com

Blogger Surabaya yang mengelola beberapa blog diantaranya santaisore.com , sahabatcurhat.my.id , curhatyuk.my.id dan masih banyak lagi Senang menulis mengenai dunia HRD, suka mengamati perilaku sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lansia Bekerja, Dilema Mencari Nafkah atau Utamakan Faktor Kesehatan

16 Juli 2023   17:14 Diperbarui: 18 Juli 2023   08:40 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang lansia beraktivitas di Jalan Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).(GARRY LOTULUNG)

Apakah ada manusia yang sudah berada di usia lanjut namun masih tetap aktif bekerja? Jawabannya masih ada. Menurut data dari BPS tahun 2022, jumlah lansia yang masih bekerja mencapai 52,55%. Di Indonesia sendiri, seseorang dikategorikan sebagai manula atau lanjut usia apabila telah mencapai usia 60 tahun. 

Semua orang akan menua, tak terkecuali saya dan kalian semua. Yang perlu diperhatikan ketika hendak memasuki masa tua, bagaimanakah persiapan kita dari segi finansial dan juga kesehatan. Apakah sudah mempersiapkan dana pensiun ketika memasuki usia lanjut, dan apakah sudah menjaga kesehatan sedemikian rupa agar kelak tidak menyusahkan orang-orang di sekeliling kita.

Saya punya sedikit cerita dari teman, jika sopir di kantornya telah meninggal dunia dikarenakan stroke yang menimpanya beberapa hari sebelum si sopir wafat. 

Sebut saja namanya Pak Totok dimana beliau sebenarnya sudah lama mengidap penyakit diabetes, namun jarang minum obat. Sebenarnya apa yang dilakukan pak Totok itu juga kurang tepat menurut saya, karena ketika seseorang dinyatakan mengidap diabetes, maka dia harus mengonsumsi obat seumur hidup.

Kembali ke permasalahan pak Totok sebagai sopir di kantor teman saya, dimana sebenarnya job description beliau sebagai sopir tidak terlalu berat. 

Pimpinan kantor tempat teman saya bekerja mempekerjakan pak Totok sebagai sopir selain membutuhkan tenaganya, juga karena faktor kemanusiaan. 

Sebagai seorang sopir sebenarnya usia pak Totok sudah tidak produktif lagi. Beliau berusia 63 tahun dimana sudah memasuki masa lanjut usia (lansia). Namun karena desakan akan kebutuhan ekonomi, maka Pak Totok pun terpaksa bekerja di usia yang sudah tidak muda lagi.

Sebenarnya di luar sana ada banyak pak Totok yang lain dimana tetap bekerja meskipun usia dan kondisi kesehatan sudah tidak mendukung lagi. 

Jika ada lansia yang ditanya untuk apa dia bekerja, namun jawabannya adalah hanya mencari kesibukan, maka saya sarankan sebaiknya tidak perlu bekerja mengatasnamakan mencari kesibukan. 

Lansia bisa kok mencari kesibukan di dalam rumahnya sendiri untuk membunuh waktunya sehari-hari. Sebut saja bercocok tanam di rumah, membaca buku, memasak serta keterampilan lain yang mungkin bisa diciptakan ketika seseorang justru sudah memasuki masa usia lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun