Mohon tunggu...
Maria Citinjaks
Maria Citinjaks Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Citizen Journalist | An Aviation Enthusiastic | Interest #Travel #Fotografi |Maksa orang keliling dunia | P:7642DF93 | www.ceritatravel.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Manusia Maniak Gas, Mission Impossible Pertamina

19 September 2014   20:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_360114" align="aligncenter" width="270" caption="LGP12Kg (Pic: Pertamina)"][/caption]

"....Hanya kau yang kumiliki di dunia ini , selain kau tiada yang lain yang kucintai..."

Begitulah beberapa tahun yang silam ketika kita masih bergantung pada minyak tanahdan alergi dengan yang namanya "GAS"

Kenaikan harga BBM dan harga barang ekonomi lainnya di Indonesia  ibarat episode percintaan sepasang muda-mudi yang rasanya tiada akhir dan selalu berjalan di babak  episode baru. Ngambek, bikin capek , bikin marah, bikin tersenyum dan  cinta membuat rasanya hidup tiada arti tanpanya. Matapun mulai tertutup selubung yang menghalangi pandangan akan adanya "dia"  di sekitar kita.  (dia=kehidupan lain)

Kebanyakan masyarakat Indonesia selalu berkutat dengan masalah kenaikan harga , memandang dan berfokus melihat angka yang terus meningkat dalam rupiah bagai cinta pandangan pertama membuat hidup bagai klimaks sinetron yang tertunda kala iklan numpang lewat.   Ahh, tapi itu bukanlah hal yang aneh, emangnya masyarakat tau di luar sana ada pilihan lain?

Mari kita melihat masa lalu, karena rasanya kehidupan ini akan lebih romantis jika mengingat bagaimana kisah cinta kita di masa lampau.

Kala itu  (arrggh..) kita dan sebagian masyarakat Indonesia memiliki habit atau perilaku alami yaitu " aku tak dapat hidup tanpa minyak tanah" yang artinya masyarakat amat bergantung pada bahan bakar minyak.

Namun,  Pertamina mendarat di bumi membawa sebuah Mission Impossible yang memiliki visi untuk melepaskan genggaman erat tangan masyarakat akan ketergantungan penggunaan minyak tanah.

Dari tahun 2007 hingga 2011, pertamina berhasil melepaskan pegangan masyarakat akan minyak tanah dan beralih menjadi "Manusia Maniak Gas".

Artinya selama 5 tahun itu jugalah Pertamina berupaya keras melakukan berbagai cara baik dalam sosialisasi, edukasi dan distribusi LPG kepada masyarakat di negara yang memilik penduduk terpadat di dunia ini.

Lima tahun melakukan perubahan besar adalah tergolong cukup cepat ditambah lagi ternyata  Program konversi minyak tanah ke LPG telah berhasil mendistribusikan 53,3 juta paket perdana kepada rumah tangga dan usaha mikro di 316 kabupaten / kota dari 23 provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun itu adalah sebuah langkah awal yang artinya pekerjaan besar menanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun