[caption id="attachment_323097" align="aligncenter" width="430" caption="Tiket Pesawat Maret, NAIK (Pic: Me)"][/caption] Akhirnya permintaan Asosiasi Penerbangan Nasional (INACA) dikabulkan pemerintah yang mana sebelumnya mengajukan kenaikan biaya fuel surcharge.Kenaikan harga tiket ini berhubungan dengan melemahnya nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang menekan naik biaya bahan bakar pesawat (Avtur). *melemah lagi..oh melemah lagi Adapun 40% dari biaya penerbangan adalah untuk biaya Fuel disamping adanya biaya perawatan dan suku cadang yang menggunakan Dollar. Menurut Dirjen Perhubungan Udara (Kemenhub), Herry Bakti kepada Kompas , biaya surcharge ini terbagi dua yakni; 1. Pesawat Jenis Jet Biaya Surcharge dengan jarak rute rata-rata 664km dikenakan biaya tambahan Rp 60,000 sebelum pajak untuk satu jam pertama, lalu dikali 0,95 untuk jam kedua dan dikali 0.90 untuk jam ketiga. 2. Pesawat Jenis Turbo (Propeller) Biaya Surcharge dengan jarak rute rata-rata 348km dikenakan biaya tambahan Rp 50,000 sebelum pajak untuk satu jam pertama, lalu dikali 0.90 untuk jam kedua dan dikali 0.85 untuk jam ketiga. Nah, buat teman-teman jika kamu merencanakan penerbangan di tahun 2014, sebaiknya bulan ini adalah waktu yang tepat bagi kamu untuk membeli tiket pesawat, karena untuk pembelian tiket pesawat sebelum maret tidak akan dikenakan biaya tambahan. Namun, tentunya kita tetap berharap yah, maskapai yang ada di Indonesia masih memberikan tawaran tiket promo, sehingga banyak masyarakat yang bisa leluasa melakukan penerbangan menjelajahi wisata negeri sendiri. Bisa diperhatikan sendiri, saat ini bahkan maskapai asing justru bekerjasama dengan pemerintahnya untuk menarik wisatawan Indonesia ke negara mereka dengan memberikan promo sangat murah bahkan gratis. Kalau untuk tujuan wisata alam, sepertinya Indonesia jauh memiliki objek wisata yang sangat kaya bahkan masih banyak wisata bahari yang belum di eksplorasi . Sebaiknya pemerintah juga enggak lupa lah memikirkan berbagai taktik dan strategi bagaimana agar bisa menarik masyarakatnya sendiri untuk mengeksplorasi negeri ribuan pulau ini. Kecantikan Raja Ampat, hampir 70% didominasi turis asing. Mungkin biaya yang tinggi menjadi alasan penundaan bagi masyarakat untuk menikmati kekayaan negerinya sendiri. Tapi apapun itu, semoga Papua menjadi provinsi yang semakin maju beriringan dengan kekayaan alam yang dimilikinya. Kalau sampai kekayaan alamnya terkenal sampai seantero dunia namun penduduk papua berada dijajaran termiskin di negaranya sendiri , kepalaku pun sakit mendengarnya. About @RiaCitinjaks
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H