Mohon tunggu...
Maria Sintia Lumentut
Maria Sintia Lumentut Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tidar

Tertarik pada bidang Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Daur Ulang Kreatif: Tim KKN Desa Blondo Transformatif Limbah Plastik Menjadi Keranjang Cantik

2 Februari 2024   14:19 Diperbarui: 2 Februari 2024   14:21 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Magelang, 23 Januari 2024 - Pada hari Selasa, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Blondo dari Universitas Tidar bekerja sama dengan ibu-ibu Rumah Tangga Dusun Kalangan yang dibina oleh Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), merupakan balai usaha mandiri terpadu berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha produktif BMT Baitul Mat mengadakan pelatihan pengolahan limbah plastik. Kegiatan ini berlangsung di Dusun Kalangan, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

suara.com
suara.com

           Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK) 2022 mendapat bahwa jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21,1 juta ton. Angka itu berasal dari 202 kab/kota se Indonesia. Dari total produksi sampah nasional tersebut, sebesar 13,9 juta ton atau 65.71 persen dapat terkelola. Sedangkan sisanya sebanyak 7,2 juta ton atau 34,29 persen belum terkelola dengan baik. Desa Blondo, seperti banyak wilayah di Indonesia, menghadapi tantangan serius terkait penanganan limbah plastik. Peningkatan konsumsi barang kemasan dan kurangnya infrastruktur daur ulang menyebabkan tumpukan limbah plastik yang semakin meningkat. Limbah plastik tersebut mencemari sungai, tanah, dan lingkungan sekitarnya, menciptakan masalah kesehatan dan estetika. Dampak dari peningkatan limbah plastik di Desa Blondo tidak dapat diabaikan. Pencemaran sungai mengancam sumber air bersih, sedangkan limbah plastik yang berserakan di tanah dapat meracuni tanaman dan tanah pertanian. Ancaman ini menciptakan tekanan ekologis yang signifikan, merugikan keberlanjutan lingkungan lokal.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola limbah plastik menjadi produk bernilai ekonomis, salah satunya adalah pembuatan keranjang Multifungsi. Tim KKN Desa Blondo bersama ibu-ibu rumah tangga Dusun Kalangan dalam proses kreatif mengolah limbah plastik menjadi keranjang yang fungsional dan estetis.  Keranjang-kranjang ini sentralnya diproduksi oleh pengrajin daerah Kecamatan Secang, yang telah memiliki keahlian dalam mengelola limbah plastik. Limbah plastik yang digunakan untuk produksi keranjang berasal dari pengolah limbah lokal, menciptakan sinergi positif antara berbagai pihak dalam mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan.  Produk keranjang yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga multifungsi.

KKN Desa Blondo
KKN Desa Blondo

Masyarakat dapat menggunakan keranjang ini untuk keperluan belanja sehari-hari dan berbagai kebutuhan lainnya. Keberlanjutan produk ini dapat dilihat dari pembelian limbah plastik dari pengolah dari Kecamatan Secang, yang memberikan dampak ekonomi positif pada komunitas setempat.  Menariknya, ibu-ibu Rumah Tangga Dusun Kalangan Desa Blondo yang terlibat melalui BMT Muntilan yang berkolaborasi dengan Bapak Budi Susilo, Ketua Taman Baca Masyarakat dan guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Desa Blondo.  Pak budi mengatakan "pelatihan keranjang agar ibu-ibu disini bisa belajar banyak dari pengrajin secang"

Keterlibatan ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara berbagai elemen masyarakat, dari dunia pendidikan hingga masyarakat umum. Tidak hanya menciptakan produk bernilai ekonomis, tetapi juga membangun kebersamaan dan kepedulian dalam mengatasi permasalahan lingkungan.  Produk-produk ini kemudian dipasarkan secara lokal, memberikan peluang ekonomi kepada masyarakat sekitar. Pemasaran lokal menjadi sasaran konsumen yang efektif untuk mempromosikan dan mendukung produk-produk lokal yang berkelanjutan, seperti keranjang-keranjang hasil kreativitas dari limbah plastik ini.  Tim menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai produk berkelanjutan yang telah diusung. Dengan menyebarkan konten informatif seperti latar belakang pembuatan produk, proses pembuatan, hingga hasil produk keranjang tersebut, dapat menciptakan ketertarikan dan membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah plastik. Dengan inisiatif ini, tim KKN Desa Blondo tidak hanya mendapatkan pelatihan dan keterampilan dari masyarakat setempat, tetapi juga menciptakan produk berkelanjutan yang mendukung pengelolaan limbah plastik dan menciptakan peluang ekonomi lokal. Keterlibatan tim KKN menciptakan rasa penghargaan dan dukungan pada ibu-ibu dan masyarakat setempat dalam peran aktif mereka mendukung keberlanjutan pengolahan limbah plastik. Hal ini akan menciptakan hubungan positif yang akan meningkatkan efektivitas upaya bersama untuk menjaga lingkungan dan mendukung pembuatan produk berkelanjutan. Semua ini tidak hanya tentang mengurangi sampah plastik, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

KKN Desa Blondo
KKN Desa Blondo

Tim KKN Desa Blondo berharap agar masyarakat dapat memulai produksi bahan baku tanpa harus menjadi tangan kedua dari bahan baku limbah plastik. Mereka diajak untuk memulai fase awal dari rantai produksi limbah plastik dengan mengumpulkan, memilah, dan membersihkan limbah plastik di tingkat rumah tangga. Dengan cara ini, masyarakat dapat secara proaktif terlibat dalam pengelolaan limbah plastik sejak dini, yang pada gilirannya akan mendukung produksi keranjang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun