Mohon tunggu...
Nding Javanica
Nding Javanica Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan di Tanah Indonesia

Mari Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kantin dalam Pabrik, Perlukah?

23 Januari 2020   12:03 Diperbarui: 23 Januari 2020   12:09 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini aku sedang Praktik Kerja Lapang di Pabrik Kelapa Sawit daerah Kalimantan Barat, Pabrik ini yang aku tau sedang dalam masa yang belum stabil dikarenakan tahun tahun sebelumnya mengalami beberapa masalah yang aku tidak bisa menyebutkannya. 

Namun awal 2019 kurang lebih Pabrik ini mulai kembali merintis untuk dapat berjalan kembali dan menstabilkan kondisi. kehidupan kesejahteraan karyawan mulai aku perhatikan di pabrik ini. aku mendengar beberapa cerita dari setiap karyawan. 

Rata-rata yang aku dapat info tidak terlalu enak didengar,namun masih dalam arti tidak terlalu parah. setiap sabtu aku ikut briefing yang dilakukan oleh para staf pabrik bersama karyawan lainnya. 

Yang di briefingkan awal adalah mengenai jam masuk kerja, Manajer memberitahukan mengenai jam masuk adalah jam 07.00 namun diberi kelonggaran hingga 30 menit untuk keterlambatan, lebih dari itu tidak masuk dalam absensi,kata lainnya -percuma kerja tapi datang terlambat,tidak dibayar-. 

Dalam hati,aku bertanya tanya dengan sangat aneh,enak sekali keterlambatan 30 menit? bagaimana sistem tepat waktu dan disiplin disini? Menurutku,meskipun seperti itu,tetap lebih baik jika diberlakukan dalam standar kerja saja,itu juga dapat membantu dalam mendidik karyawan untuk disiplin.

Lalu cerita berikutnya adalah keberadaan kantin,sebelumnya aku pernah mendapat cerita bahwa pabrik ini memiliki kantin,namun karena masalah penurunan,akhirnya kantin ditutup.

Disitu banyak karyawan yang mengeluh susah ketika kantin tutup,karena agak jauh dari hiruk pikuk kawasan rumah penduduk,menyebabkan sangat penting sebuah kantin bagi karyawan. Hingga 2 orang bagian kebersihan berinisiatif berjualan Es dan Gorengan yang diusulkan dan di terima oleh bagian HRD untuk memfasilitasi karyawan jika lapar dan haus. 

Berjalan beberapa hari, namun aku mendengar bahwa mereka berdua dipanggil oleh Manajer lalu diberi peringatan untuk tidak boleh berjualan di dalam pabrik. mendengar itu aku juga tidak terlalu menerima karena aku salah satu pemakai jasa tersebut. 

Aku ikut berkomentar karena menurutku beda cerita ketika wilayah Pabrik menyediakan dispenser untuk isi ulang air minum,namun ini tidak sama sekali. bagaimana bisa bertahan 7 jam bekerja tanpa minum? atau jika membawa minum dari rumah,apakah cukup? Mungkin Jika telat makan itu tidak apa namun jangan terlalu lama,juga dapat menyebabkan sakit. Tapi,jika harus menahan untuk tidak minum? bagaimana mereka para karyawan dapat berkonsentrasi dalam bekerja?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun