Mohon tunggu...
Maria Siagian
Maria Siagian Mohon Tunggu... -

Employee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Saya menulis

24 September 2013   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menulis adalah bukan bagian dari cita-cita saya, sejak kecil ketika dapat tugas untuk membuat karangan/tulisan adalah hal yang terberat untuk saya. Bagaimana tidak, untuk menyusun satu kalimat yang benar saja saya sudah bingung apalagi satu halaman penuh. Betapa berat jadi penulis.

Beberapa hari lalu, atasan saya pak Arief menginstruksikan bahwa saya diikutkan untuk mengikuti pelatihan di Bandung dengan materi: Writing Skill. Saya tertawa, bukan karena senang tapi aneh. Apa hubungannya sama pekerjaan saya dan apa tujuannya saya diikutkan untuk pelatihan tersebut. Tapi apa boleh buat, bawahan tetap bawahan harus nurut.

Ketika hari pelatihan tiba, baru beberapa menit saya sudah bingung tanda tidak mengerti. Bagaimana bisa kita menulis tanpa pengetahuan menulis, tanpa ide dan tanpa kemampuan kosa kata yang benar. Tapi, pak Jumari dari Intermedia, dengan santai nya berkata tulis aja gak usah terlalu memikirkan aturan menulis, yang penting tuangkan saja kedalam tulisan. Dalam hati saya berkata, wah Bapak mah enak namanya juga penulis .

Tapi karena satu keharusan dan kewajiban saya pun berusaha untuk mencoba menuangkan pikiran saya dalam tulisan, latihan pertama, latihan kedua terlewati. Latihan ketiga saya harus membuat artikel di Kompasiana, berat sekali rasanya karena berarti akan dibaca oleh orang banyak. Hebatnya, pak Jumari sang pelatih santai saja dan bilang tulis aja yayyayyayyya, memang benar ternyata tulisan adalah pikiran yang merupakan datang dari hati. Ketika muncul ide tuliskan saja dan benar jadi sebuah tulisan.

Ini adalah tugas yang kedua yang harus dibuat untuk dimuat di Kompasiana, tapi dengan semangat yang baru serta paragdigma yang berbeda ketika saya pertama kali mengikuti latihan ini. Semoga saya bisa terus menulis dengan hati dan untuk kebaikan sertbermanfaat bagiMe kebahagiaan orang banyak.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun