Mohon tunggu...
Maria Clarita
Maria Clarita Mohon Tunggu... Mahasiswa - ----

Mahasiswi Pendidikan Sosiologi B 2020 Fakultas Ilmu Sosial UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zenius Education: Platform Pembelajaran Adaptif Solusi Atasi Persoalan Pendidikan di Masa Pandemi Ditinjau dari Perspektif Pedagogi Kritis

23 Mei 2022   07:52 Diperbarui: 23 Mei 2022   07:54 2427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi/hasil tangkapan layar

Oleh :

Maria Clarita

(Mahasiswi Pendidikan Sosiologi  UNJ 2020)

Pendahuluan

Memang tak kunjung habis bila membahas persoalan-persoalan pendidikan yang ada di Indonesia. Diperlukan banyak waktu, tenaga, pikiran untuk mengulik kembali hal-hal yang berkaitan dengan kurikulum pendidikan terutama kurikulum di masa pandemi Covid-19 dan masa transisi new normal. Adanya pandemi Covid-19 memaksa kurikulum mengalami perubahan yang dianggap lebih fleksibel dan efisien sebab menyesuaikan keadaan yang mengharuskan melakukan aktivitas di rumah saja. Secara fungsional, dapat kita lihat bahwa kurikulum baru menjadikan guru dan peserta didik untuk terus-menerus menjadi pribadi yang melek teknologi. Sekolah dan kampus ditutup begitu juga pelajar dan tenaga pendidik yang dituntut untuk dapat beradaptasi dengan cara belajar yang jauh berbeda. Kondisi belajar seperti ini merupakan pilihan yang cukup bijak. Siswa tidak dibebani untuk menuntaskan sekuruh capaian kurikulum di kelas seperti saat sebelum adanya pandemi, guru pun tidak dibebani kerja 24 jam tatap muka dalam satu minggu seperti sebelumnya.

Pembelajaran di tengah masa pandemi dapat ditunjang dengan aplikasi belajar online/daring. Zenius Education merupakan platform belajar online (bimble online) yang terdapat di dalamnya terdapat banyak sekali video pembelajaran untuk semua jenjang (SD, SMP, SMA) dan persiapan masuk perguruan tinggi. Hal yang menarik adalah Zenius berbeda dengan bimbel online lainnya. Jika bimbel online pada umumnya hanya sekedar membahas tentang materi pelajaran sekolah, Zenius tidak sampai di situ saja. Ia membahas lebih dalam terkait three kinds of knowledge. Salah satunya adalah fundamental skills yang mencakup critical thinking dan logic. Critical thinking atau berpikir kritis bisa dikatakan sebagai modal yang penting bagi peserta didik karena dengan kemampuan tersebut peserta didik dapat berpikir dengan benar dan bisa memilih mana informasi yang benar dan mana yang salah. Zenius  ini ditunjukkan agar peserta didik dapat memanfaatkan teknologi yang ada apalagi di tengah kondisi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Zenius Sebagai Aplikasi Penunjang Pendidikan Di Masa Pandemi

Teknologi di abad 21 ini semakin berkembang luas dan menjadikan para penggunanya menjadi lebih mudah untuk melakukan apapun di segala bidang. Seperti di bidang pendidikan beberapa waktu ke belakang yang melakukan pembelajaran tidak secara langsung dilakukan didalam kelas atau tidak tatap muka langsung dikarenakan adanya wabah virus covid-19 sehingga mau tidak mau pembelajaran di dalam kelas pun harus diberhentikan dan diganti dengan pembelajaran secara online atau daring dengan menggunakan aplikasi.

Salah satu aplikasi yang menunjang untuk pembelajaran online adalah aplikasi Zenius Education. Aplikasi Zenius Education merupakan perusahaan yang ada di Indonesia dan bergerak pada dibidang pendidikan. Zenius didirikan pada tahun 2004 oleh Sabda PS, Wisnu Subekti, dan Medy Suharta. Pada tahun 2007 perusahaan ini telah terdaftar sebagai perusahaan resmi dalam bentuk Persona Terbatas (PT). Pada awalnya penyamapaian materi di dalam aplikasi ini adalah dengan bentuk video pembelajaran yang berisi suara tutor dan tulisan tangan atau disebut juga dengan papan digital dan terkesan kurang interaktif. Namun, seiring berjalannya waktu Zenius terus meng-upgrade kualitasnya hingga saat ini sudah terdapat puluhan ribu video pembelajaran dengan animasi yang jauh lebih kreatif dan menarik.

Visi misi Zenius adalah merangkai Indonesia yang Cerdas, Cerah, Asyik (CCA). Cerdas yang dimaksud adalah individu yang terlatih untuk memiliki pemikiran yang kritis daripada sekadar menghafal. Disebut Cerah, karena mereka mempunyai kemampuan dasar yang membuat mereka lebih percaya diri menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka juga Asyik karena memiliki kemampuan sosial dan memiliki motivasi untuk terus belajar atau menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Dasar tujuan kami adalah menciptakan generasi yang kompeten. Seperti apa individu yang kompeten itu? Yakni individu dengan kemampuan dasar dan kemampuan spesifik yang sangat baik. Dua kemampuan itu sangat penting, karena itulah modal pembangunan sumber daya manusia, yang cerdas, cerah, asyik,"ujar Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, dalam acara media gathering Zenius bersama Fortadikbud dengan tema Cerdas, Cerah, Asyik : Pola Pikir Untuk Masa Depan yang Kompetitif, Selasa (21/4).

Zenius memulai perjuangannya lebih dulu dibanding platform belajar lainnya seperti Quipper dan Ruangguru. Dari awal Zenius sudah memiliki konsep mempermudah teknologi pendidikan Indonesia lewat pembelajaran online yang membantu siswa lebih mudah paham. Ternyata, apa yang digagas tersebut bertahan lama dan berguna sampai saat ini dalam membantu menyelesaikan masalah pandemi terkait pendidikan di Indonesia.

Zenius Dalam Perspektif Pedagogi Kritis

Henry Armand Giroux adalah merupakan seorang tokoh Sosiologi yang menggagas teori pedagogi kritis. Giroux mengaitkan peran kurikulum dalam pedagogi kritis. Konsep pedagogi kritis awalnya hadir sebagai kritik keras terhadap pendekatan reductionistik determinism yang berpandangan bahwa sekolah tidak memiliki harapan dan hanya menjadi bagian dari fungsi ekonomi, sosial, dan politik (Hidayat, 2011: 182). Giroux melihat fenomena di lapangan bahwa sekolah hanya menjadi kekuatan represif dalam masyarakat kapitalis (Hidayat, 2011:182-183). Melalui teori pedagogi kritis ini, Giroux optimis untuk mewujudkan sekolah yang demokratis.

Bagi Giroux, pedagogi kritis penting untuk mengembangkan kemampuan multiple literasi. Kita perlu mengembangkan literasi sosial karena itu bermanfaat, sesuai dengan kebudayaan dan membangun kesadaran kritis. Oleh karena itu, diperlukan reformasi sekolah dan berbagai program pendidikan termasuk di dalamnya kurikulum harus membangun ruang kesadaran kritis bagi aktor-aktornya. Hal ini sejalan dengan pengetahuan yang terkandung dalam aplikasi Zenius. Menurut mereka yang ada di Zenius, knowledge itu dibagi menjadi tiga, yakni fundamental skills, insightful knowledge, dan practical skills. Salah satu hal yang penting bagi fundamental skills ini adalah critical thinking (berpikir kritis) dan logic. Critical thinking bisa kita pahami sebagai kemampuan untuk berpikir dengan benar, dapat memilih-milih informasi mana yang benar mana yang salah, intinya adalah how do we know what we know is true. Hal ini sangat esensial karena banyak orang berpikir bahwa mereka bisa berpikir tetapi untuk berpikir logis intinya adalah bagaimana kita berpikir dengan aturan-aturan logika yang secara universal benar dan tidak mudah  terjebak.

Minat literasi sebagai rangsangan untuk membentuk critical thinking atau berpikir kritis peserta didik sangat diperlukan dalam pendidikan. Kemauan peserta didik untuk berpikir kritis sangat penting dimiliki agar peserta didik tidak hanya menerima materi secara mentah-mentah dari pendidiknya, namun diteliti kembali keakuratannya, sehingga peserta didik pun lebih dapat memahami esensi dari ilmu yang diberikan oleh pendidiknya. Selain itu, penyampaian oleh pendidik juga memengaruhi peserta didik dalam meningkatkan minat belajar. Maka dari itu, untuk memunculkan sebuah kenyaman dalam pembelajaran sistem PJJ ini diperlukan penyampaian yang baik serta menyenangkan dari pendidik serta inovasi baru dalam media pembelajaran, agar minat belajar peserta didiknya dapat berkembang dan materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Dalam hal ini, Zenius menghadirkan fitur-fitur yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satunya adalah fitur ZenCore. Melalui fitur ini, siswa dapat melakukan latihan dasar khusus AKM. AKM adalah bentuk penilaian proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia dan kemampuan literasi menjadi salah satu kompetensi dasar yang diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Zenius sangat berpotensi meningkatkan kemampuan literasi dan berpikir kritis bagi peserta didik saat ini khususnya di tengah masa pandemi karena bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

Kesimpulan

Pandemi Covid-19 pengaruh yang sangat besar dalam berbagai aspek dalam tatanan kehidupan manusia dan dalam hal ini adalah dunia pendidikan. Pembelajaran yang semula dilaksanakan secara tatap muka kini harus digantikan dengan model pembelajaran daring atau yang kita kenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Mau tidak mau pembelajaran di dalam kelas harus diberhentikan dan diganti dengan pembelajaran secara online atau daring dengan menggunakan aplikasi. Salah satu aplikasi belajar online penunjang kualitas kurikulum pendidikan Indonesia adalah Zenius. Melalui Zenius, siswa dapat mengakses dari materi pembelajaran sekolah sampai materi dasar seperti latihan kemampuan literasi guna meningkatkan daya pikir kritis yang sejalan dengan gagasan pedagogi kritis Giroux. Dari 2004 Zenius sudah memiliki konsep mempermudah teknologi pendidikan Indonesia lewat pembelajaran online yang membantu siswa lebih mudah paham dan ternyata,apa yang digagas tersebut bertahan lama dan berguna sampai saat ini dalam membantu menyelesaikan persoalan pendidikan Indonesia di masa pandemi.

Sumber :

Hidayat, Rakhmat. (2011). Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Mu'ammar, M. Arfan. (2019). Nalar Kritis Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.

Herlambang, Yusuf Tri. 2018. PEDAGOGIK: Telaah Kritis Ilmu Pendidikan dan Multiperspektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wattimena, R. A. Alexander. (2018). Jurnal Pedagogi Kritis: Pemikiran Henry Giroux Tentang Pendidikan dan Relevansinya untuk Indonesia. Jurnal Filsafat Vol. 28, No. 2.

Septiani, Dittia. (2020). "Penggunaan Aplikasi Zenius Education Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Sistem Peredaran Darah." Skripsi. Bandung : FKIP UNPAS.

PS, Sabda. "Three Kinds of Knowledge", https://www.zenius.net/blog/tipe-jenis-pengetahuan, diakses pada 20 Mei 2022 pukul 08.10

"Mengintip Generasi Cerdas Cerah Asyik Ala Zenius", https://waspada.id/pendidikan/mengintip-generasi-cerdas-cerah-asyik-ala-zenius/, diakses pada 20 Mei 2022 pukul 10.17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun