Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi Mini | Dia (Bagian 2)

29 Oktober 2024   10:12 Diperbarui: 29 Oktober 2024   11:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Menunggu? Ya, aku menunggu! Kejenuhan menjelma menjadi hantu, tetapi aku tetap menghidupkan rasa yang tumbuh seribu di lubuk hatiku. Keinginan untuk bertemu sangatlah menderu, ya aku mesti bersabar. Toh yang ditunggu adalah penentu masa depanku.
Sore terus beranjak. Senja menghidangkan semburat merah diujung barat. Aku sungguh menikmatinya.

            Senjaku itu kamu
            Mewarnai hidupku

          Aku menggumam sebait sajak. Bisa jadi karena kehadirannya sangat menjanjikan kebahagiaan untukku. Aku masih setia menunggunya. Aku meredam kekesalan.
         Tak berselang lama, ia benar-benar datang, dengan gaun merah muda. Wajahnya nampak bagai selebgram ternama. Aku bersiap menyambutnya dengan sebait puisiku.
         "Dasar mata keranjang! Prakk!"
         "Aku bisa lo laporin kamu atas dugaan pelecehan!" katanya.
Aku mematung dengan menahan malu. Perempuan itu terus merundung tanpa peduli penjelasanku. Beberapa orang merekamku. Aku jamin, sebentar lagi aku viral dengan kebodohanku. Mungkin kejenuhan menunggu membuatku berhalusinasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun