Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksi Mini: Pertemuan di Kios

24 April 2024   07:24 Diperbarui: 24 April 2024   07:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


        Semua permintaanya, aku turuti. Ketika teman-teman menganggap aku bucin, tentu aku menolaknya. Aku pikir sedang menunjukkan besarnya cintaku dengan menuruti keinginan pujaanku, Vina. Dalam kekurangan (isi dompet), aku tetap mengiakan semua keinginanannya. Apalagi permintaannya sebatas pulsa, skincare, cemilan, dan sesekali parfum. Barang-barang ini mudah didapatkan di kios sebelah, modal utang.
       "Bang, belikan aku pulsa ya, paketan internetku habis . Please!" chat-nya diikuti emoji love.
       Tentu aku bahagia, sebab pikirku sederhana: ia meminta tidak kepada sembarangan orang, tentu karena aku dan dia satu rasa, yaitu rasa sayang yang berbuah cinta nantinya!
      "Bang, pulsa 100 ya," kataku sambil memberikan nomor ponsel.
       "110 ribu, Bang," kata Riko, anak Pak Diki, pemilik kios langgananku.
        "Catat ya," kataku senyum-senyum.
        Riko hanya mengerutkan dahi. Itu kesekian kalinya minggu ini aku utang.  Aku segera menghubunginya, mengabarkan bahwa permintaannya sudah kuturuti.
       "Ting...ting...," nada sambung telepon berbunyi.
        Panggilan tak terjawab. Aku mengiriminya pesan via whatsapp. Centang biru, tapi tak dibalas.
       "Eh, Dika, lama tak jumpa," Defry, teman SMA-ku menyapa.
       "Wah, sehat kamu? Ada apa kok bisa di sini?" tanyaku.
        "Tu," katanya sambil menunjuk ke arak motor kawasakinya yang diparkir agak jauh dari kios.
        "Vina, teman SMA kita dulu. Masa nggak tahu? Kan tetanggan? Aku menjemputnya," kata Dika.
        Aku gelagapan. Dan memilih menyudahi basa-basi dengan Dika.
        "Aku pamit ya, ada keperluan di rumah," kataku.
        "Bang Yanto, jangan lupa ya utangnya dibayar," teriak Riko.

22 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun