Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tablo Kisah Sengsara Yesus: Makna Jalan Salib Bagi Umat Katolik dan Pembelajaran bagi Siswa

29 Maret 2024   17:09 Diperbarui: 29 Maret 2024   17:11 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar


      Kelompok ekstrakulikuler drama/teater, SMPN 3 Pacar, di bawah asuhan Magdalena Saina, S.Pd, Gr. (Guru Bahasa Indonesia, juga merupakan Guru Penggerak Angkatan 7 Manggarai Barat) sukses mendramatisasikan Kisah Sengsara Yesus dalam bentuk Tablo.
        

Pementasan tablo ini mendapat respon positif umat  Paroki Santu Simon Petrus Compang (SSPC). Hal ini dibuktikan dengan antusias umat menyaksikan  jalan salib hidup (tablo), yang dilaksanakan di lapangan SDK Compang (29/03/2024). Tablo ini dimulai pukul 09.00-11.00 WITENG. Jalan  Salib dilaksanakan sebagai penghormatan kepada Yesus Kristus dan sebagai simbol keimanan dalam pengampunan dosa dan penebusan. Ini juga merupakan cara bagi umat Katolik untuk mengenang penderitaan dan kematian Yesus Kristus atas dosa-dosa manusia.

Makna Jalan Salib bagi Umat Katolik

Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar
Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar
       Rm. Rudy Hartono, Pr. dalam kanal yotube Pojok Iman (https://youtu.be/LIH4oVFmV8w?si=GzCcPuHfQmN8pVEU) menjelaskannya sebagai berikut.         Orang Katolik percaya akan Salib. Salib bukan tanda "kehinaan". Sejak Yesus menebus dosa-dosa manusia, arti salib itu semacam pengungkapan kasih Allah yang luar biasa. Lewat ibadah Jalan Salib, umat Katolik menyukuri kasih Yesus yang begitu besar kepada manusia.
        

Jalan salib berfungsi sebagai pengingat atas penderitaan Yesus memanggul salib menuju Kalvalri saat Ia hendak dihakimi dan sekaligus simbol karya penebusan dalam mengorbankan dirinya untuk keselamatan manusia (Tola, Sutrisno. 2022. "Yuk Cari Tahu Makna Jalan Salib yang Sering Dilakukan Umat Katolik Menjelang Paskah", gorontalo.pikiran-rakyat.com. Akses 27 Maret 2024).
         

Dengan jalan salib ini diharapkan umat Katolik terlibat di dalamnya. Merasakan penderitaan Yesus dan merenunginya. Jalan salib adalah seruan untuk mengikuti jalan Kristus yang penuh pengorbanan dan kesetiaan, termasuk dalam menghadapi penderitaan dan ujian. Itu adalah panggilan untuk hidup dengan penuh kasih, pengampunan, dan kesediaan untuk mengorbankan diri demi orang lain, mengikuti teladan Kristus yang memberikan hidup-Nya untuk keselamatan umat manusia.

Pesan Jalan Salib bagi Siswa/i

Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar
Dokpri: Tablo SMP N 3 Pacar
           Salib merupakan simbol yang sangat melekat dalam kehidupan umat Kristiani. Salib juga identik dengan pengalaman penderitaan. Salib, suatu lambang kemuliaan bagi umat beragama Katolik karena melalui salib,  Yesus Kristus menyelamatkan umat manusia. Di samping itu, Salib juga dipahami sebagai simbol penderitaan. Dalam konteks ini, salib dimaknai oleh orang-orang Katolik sebagai sikap kesedian untuk mengikuti Kristus melalui jalan penderitaan (Repistory. unwira. ac. id. Akses 27 Maret 2024).       

Keterlibatan siswa dalam prosesi jalan salib ini tentu memberikan pembelajaran yang sangat bermakna. Siswa makin dekat dengan Yesus, Tuhan yang diimani. Mereka merasakan penderitaan Yesus, pengorbanan tanpa pamrih. Dalam kehidupannya, siswa diajarkan untuk bersedia menderita dan pantang menyerah dalam menghadapi masalah. Siswa juga mendapat pembelajaran bahwa kalau jatuh, bangkit lagi, sebab Allah ada untuk membantu. 

Dengan keterlibatan mereka sejak dini (sebagai pemeran) diharapkan mampu menghadapi penderitaan sebagai bagian dari hidup. Jalan salib  penting karena melalui prosesi ini, mereka dapat lebih memahami arti pengorbanan dan penderitaan yang dialami oleh Yesus Kristus. Dengan demikian, siswa dapat belajar untuk menghadapi tantangan hidup dengan ketabahan dan keberanian, serta memahami bahwa dalam setiap kesulitan, ada harapan dan pertolongan dari Allah.

Tanggapan Pastor Paroki, Rm. Florianus Suyanto, Pr. dan Pastor Tamu, Rm. Benediktus Gaguk, Pr.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun