Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Fiksi Mini: Putri Cahaya

11 November 2023   05:37 Diperbarui: 11 November 2023   05:41 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habis gelap terbitlah terang. Kalimat singkat dan emotif Kartini ini sangat kupercaya. Seperti aku yang ditinggal, lalu ketemu gadis manis siang ini. Kegelapan menghilang, terang datang padaku. Takdir memang tak bisa ditebak!
       Aku melihatnya tersenyum padaku. Aku memutuskan untuk mendatanginya. Aku kesampingkan malu. Aku langkahkan kaki, sekalipun sedikit gemetar. Ia memandangku, menampakkan gigi-giginya yang bercahaya. Ia lembut menyapaku.
      "Ada yang bisa kubantu?" tanyanya.
      "Ya," jawabku pelan.
      Ia menyiapkan kertas dan pulpen, hendak mencatat keluhanku. Aku terus memegangi dada kiriku.
      "Apa keluhannya? Aku pastikan obatnya tersedia," katanya.
       Aku menatap papan nama di bajunya. Terlihat jelas namanya, Putri Cahaya, S. Farm. Apt. Aku kagum, nama sangat mewakili kecantikan dan keramahannya. Ia menatapku lagi, ingin aku segera bicara. Aku meraih tangannya yang mulus, menempelkannya di jantungku.
       "Getaran ini tak berhenti. Adakah obatnya?" kataku.
        Wajahnya memerah. Ia nampak malu. Sedangkan aku, semakin berani menatap wajahnya yang bening memesona. Aku seketika terperanjat, ketika pria beruban itu menghampiriku.
      "Maaf, dia sakit jiwa. Ia bukan apoteker," jelasnya.
       Aku terpaku menatapnya yang diseret seorang wanita muda dan seorang ibu.
       "Kecelakaan menjelang semester akhir meruntuhkan mimpinya menjadi apoteker," jelasnya lagi.
        Aku masih terpaku.
        "Ada yang bisa dibantu?" tanya perempuan muda yang kulihat barusan.
         Aku menggeleng dan berlalu.

09 Nov 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun