"Presiden saja ngajak bacapres maksn siang gratis, masa kamu tidak?" katanya setelah melihat perubahan wajahku.
   "Oh, anu, tidak apa-apa, aku kepanasan saja. Mungkin AC di sini tidak nyala," jawabku beralasan.
   Tak lama berselang dua gadis cantik datang. Aku menjaga mata untuk tak menatap. Aku takut tergoda. Sepintas dua gadis itu jelita. Aku makin tak nyaman, takut jatuh cinta.
   "Adam, kenalin, ini teman-temanku," katanya.
   Aku berdiri dan menyalami,"Prak!" satu tamparan keras mendarat. Jus yang sedari tadi di meja diguyur di wajahku. Aku tidak bereaksi. Makan malam ini berantakan.
  "Via, ini suamiku, Niko," kata Alina.
   Via menatapku tajam, satu tamparan keras juga mendarat. Selanjutnya, meja makan itu berantakan. Gelas-gelas pecah.
   "Mas, kerusakan ini totalnya, dua juta," kata pelayan itu.
   Aku mengangguk dan memberikannya kartu ATM-ku. Ketika pelayan hendak ke kasir, aku memilih berlari kabur, sebab kartu itu sudah tidak aktif lagi.
1 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H