Terjebak Kenangan
    Tidak ada yang salah saat hari itu aku menghabiskan waktu berselencar di media sosialku. Bayangkan, cinta masa kecilku kembali dengan kecantikan yang melebihi bidadari. Ah, aku tahu kalian tidak percaya, bukan? Sudahlah, toh aku tidak perlu opini kalian mendeskripsikan cantiknya.
   "Ini puisi bagus sekali," katanya saat membaca tulisanku.
   "Untukmu," kataku.
    Ia sangat bahagia kala itu.
    "Suatu saat aku mengunggahnya di internet," katanya.
    Aku mengangguk.
    Begitulah kisahnya. Jadi hari itu, dalam sebuah website yang dibagikan di-facebook, aku membacanya. Aku menelusuri sumbernya. Dan ya, itu Raisa, cinta masa kecilku.
    Aku memastikan, penampilanku menarik sebelum bersua dengannya. Aku sudah meminta pendapat kawan media sosialku. Kata mereka: sangat luar biasa!
   Aku menatap ponselku, sudah setengah jam kumenunggu. Tak lama ia mengirimiku pesan, katanya: tunggu 10 menit lagi! Tentu aku setia menunggu, sekalipun ini membosankan. Untuk cinta, apa pun kulakukan, bukan? Ya, tentu saja!
   Aku melihatnya dari kejauhan. Ia makin mempesona saja. Gaun putih salju itu sangat indah melekat di tubuhnya yang langsing. Aku sempat tidak percaya diri, saat melihat kembali penampilanku.
   "Apakah setelan jas ini cocok untukku?" tanyaku pada diri sendiri.
   "Dewi, aku merindukanmu," katanya.
    Aku sempat menatapnya, tak terima ia memanggil nama itu.
   "Dewa," kataku.
   "Ya, maaf," katanya.
    Ia memelukku. Aku merasakan hangatnya cinta. Aku tak ingin melepasnya.
   "Sebentar," bisikku.
   Aku merogoh saku, mengeluarkan cincin untuk melamarnya.
   "Aku mencintaimu," kataku.
   Ia menatapku. Lalu memelukku.
   "Maafkan aku," bisiknya.
   Aku dikagetkan, seorang gadis kecil di gendongan seorang pria memanggilnya, ibu! Aku mulai lemas. Aku sembunyikan cincin itu.
   "Ini David, suamiku," katanya.
    Aku menahan kecewa. Raisa sudah menikah. Ia mengkhianatiku. Aku baru sadar, ia tidak sepertiku. Aku melambaikan tangan padanya dan pergi.
17 Oktober 2023
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H