Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Fiksi Mini: Hujan di Halte

19 Oktober 2023   19:44 Diperbarui: 19 Oktober 2023   19:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

                Hujan Di Halte

         Mendung yang sedari tadi kini membuncah. Bodohnya, aku tak memikirkan cuaca sebelum berangkat. Jadilah aku di sini, di halte, sejenak berhenti menunggu hujan mereda. Aku jadi teringat dirinya. Hanya sekedar kenangan, sebab sekarang ia menjadi istri temanku. Sungguh pahit, tapi, begitulah takdir, susah ditebak.
     "Basah, Mas," suara itu mengagetkan.
      Aku menganguk. Sebagai lelaki normal, aku salah tingkah. Senyumnya terlihat anggun dengan giginya yang tersusun rapi.
      "Syahdu," kenalnya.
      "Arya," kataku.
      Bak hujan saat ini, mengalir dari langit, kami pun larut dalam perbincangan. Aku lagi-lagi salah tingkah, saat ia meminjamkan sapu tangannya, untuk menyeka wajahku.
     "Thanks," ucapku.
      Ia hanya tersenyum dan aku larut memandangnya.
       "O ya, hendak ke mana?" tanyaku basa-basi.
       "Balik rumah. Mas?" tanyanya.
       "Sama," jawabku.
       "Motor baru?" tanyanya lagi.
        Aku mengangguk.
        "Keren. Aku juga suka motor," katanya.
        "Boleh kufoto?" tanyanya.
         "Hendak ku-posting di whatsapp-ku, biar keren aja," katanya lagi.
         Aku diam sejenak.
         "Boleh ya! Please!"
         "Ya, tidak sekalian orangnya?" godaku.
          Ia tersenyum dan mengangguk. Aku segera naik, memasang wajah seganteng mungkin.
         "Cakep juga, Mas," godanya.
          Aku tersenyum malu.
          Ia kemudian asyik mengunggah foto itu. Sedangkan aku, tak bosan-bosan menatapnya.
         "Jodoh tak akan ke mana," gumamku.
          Ia kemudian menatapku. Ada panah asmara yang siap menembus hatiku. Aku kemudian mengambil ponsel, hendak meminta nomornya. Beberapa pemuda dengan tampilan rock and roll menghampiri.
        "Ya, itu dia," kata Syahdu.
         Tanganku diborgol. Ia menatapku masih tersenyum. Dan aku tak kuasa menahan emosiku.
        "Kamu ditangkap atas kasus pencurian sepeda motor," katanya.
         Tak lama berselang, sebuah mobil patroli menjemputnya. Sedangkan aku dinaikkan ke mobil keranjang.

16 Oktober 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun