Mohon tunggu...
M. Hamse
M. Hamse Mohon Tunggu... Guru - Hobi Menulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan

15 Maret 2023   09:00 Diperbarui: 15 Maret 2023   09:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

M. Hamse

"Apakah kalian pernah kehilangan? " Entahlah, jawaban ada pada kalian. Mungkin ada yang tidak sepakat, kalau aku bilang, kehilangan itu sangat menyakitkan.
"Aku sangat kehilangan, " gumamku lirih, sembari menahan sakit hatiku.

Takdir memang menyusahkan. Apalagi kalu tidak sesuai ekspektasi. Bayangkan, baru saja kudapatkan, sudah hilang begitu saja.

Aku mulai merefleksi diri. Merenungkan letak kesalahanku. Tapi, tidak ada kesalahan yang kulakukan. Tentu ini sangat mengesalkan. Aku menggerutu. Memaki diriku yang selalu menghadapi jalan berliku.

"Fan, tidak semua sesuai inginmu. Terkadang kau jumpai kerikil dalam hidupmu. Tentu kau harus lalui. Tidak perlu kau bersedih," kata Dudu, temanku.

Aku sangat ingin meninju, Didu. Bagaimana mungkin ia bilang begitu saat aku nyilu. Masa aku tidak bersedih saat kehilangan? Ah, aku urungkan niatku.

Maafkan aku, Fan. Maaf, aku cuma mau bilang: jangan terlarut dalam sedihmu.

Pesan itu, bikin aku tambah marah. Dina tidak pahami perasaanku yang berantakan. Ini semua gara-garanya waktu itu. Gara-gara ia memintaku berkencan di taman kota, sementara aku maunya di warung saja. Akibatnya motorku dimaling di sana. Aku mati saja, sebab ayah membunuhku jika mengetahuinya.

14 Maret 2023
 

      

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun