Suatu malam, tepatnya malam Jumat, aku duduk bercerita dengan kawanku. Berbincang apa adanya, tanpa penentuan topik. Khas anak muda!
Persis jam 11 malam, kawanku mendengar suara tangisan bayi.
"Ri, bayimu?"
"Aduh, tidak mungkinlah aku ajak kamu kemari, kalau istriku di rumah," jelasku.
"Ngomong-ngomong, kok aku tidak dengar?"
"Budek. Jelas-jelas suara tangisan," katanya.
Aku memilih diam. Kawanku mulai mendekat dan meminta untuk segera masuk rumah.:
"Ke dalam, Ri," ajaknya."Hari gini kok takut setan," gerutuku menolak.
Ia terlihat pucat. Inilah parahnya mempercayai mitos, kalau malam Jumat itu pasti ada setan berkeliaran.
Sebuah sosok melintas tepat di hadapanku. Sosok itu tampak mengerikan. Yang kuingat, wajahnya keriput, rambut panjang beruban. Persis yang pernah diceritakan ayahku.
"Dasar pengecut," sayup-sayup Kudengar umpatan kawanku, sebelum aku tak sadarkan diri.
13 Maret 2023
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H