Mohon tunggu...
Maria Novenita
Maria Novenita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA

Dancer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari Penuh Pelajaran

29 Januari 2024   11:34 Diperbarui: 29 Januari 2024   12:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

matahari menyinari bangunan berwana biru muda dicampur dengan biru tua, dengan banyak nya suara burung yang bercuit cuit bermedu indah menikmati kegembiraan indahnya suasana pagi dengan kebisingan di sepanjang koridor sekolah. disambut dengan pagi yang cerah karena hari ini adalah hari ulang tahun sekolah tercinta Stella Duce 2 Yogyakarta yang bernaung dibawah yayasan Tarakanita sedang melaksanakan lustrum ke 35 nya. sekarang waktu menunjukan pukul 06.48 dimana sekitar 8 menit lagi bunyi bel masuk sekolah. Dari pagar sekolah terlihat seorang gadis berjalan dengan sembari tergesa gesa dan dengan nafas yang tidak beraturan sembari sesekali bersuara "fiuuuh" dan berjalan di sepanjang gerbang sekolah hingga parkiran sekolah untuk menaruh helm, ia malah merutuki nasib "aduuuh ada ada saja! baru memasuki tahun yang baru sudah sial begini. huuuh sungguh hari ini adalah hari yang akan ku cap sebagai hari sial pertama di 2024". Dengan perasaan yang gemuruh tidak tau harus marah dengan diri sendiri atau marah karena jalanan pagi ini yang begitu ramai sehingga menyebabkan kemacetan, dan atau harus marah karena lampu merah yang sialnya setiap gadis ini lewati selalu berwarna merah sehingga menyebabkan keterlambatan. Gadis ini merasa bersalah, karena ia telah diberi tanggung jawab yang cukup besar oleh teman-teman sekelasnya. tanggung jawab yang telah ia terima adalah diberi tugas untuk memberikan rias hari ini kepada teman teman sekelas, karena akan ada penampilan pentas seni pada proyek ke-2 P5 yang akan ditampilkan oleh seluruh kelas 10 pada acara lustrum hari ini. tetapi naasnya gadis ini malah terlambat karena alasan tidak terduga, yap, kacamatanya ketinggalan tadi dirumah "duh, betapa bodohnya aku" sehingga gadis ini harus balik arah ke arah rumahnya lagi untuk mengambil kacamatanya, padahal sudah setengah jalan. saat selesai mengambil kacamata dan sampai jalan raya, boom! rupanya jalanan sudah sangat ramai kendaraan yang sedang berlalu lalang berebut jalanan untuk sampai ketujuan masing-masing. akhirnya dengan tergesa-gesa gadis ini berlari-lari dari parkiran seusai menaruh helm dan dengan terbirit-birit berlari sepanjang koridor sekolah. Pada saat gadis ini sampai di kelas nya, malah ternyata seluruh isi anak kelas tersebut adalah kakak-kakak kelas 12, sontak ia sangat malu melihat seluruh mata tertuju padanya. Hati pun semakin tak karuan derdetak, semakin berdetak karena tadi dengan tergesa lari, ditambah seluruh mata yang nyatanya adalah anak-anak kelas 12 sedang menatapi dirinya. Hingga salah satu kakak kelas dengan bertubuh besar yang mengenakan hoodie hitam mengatakan "aduuuh vennn salah kelas kamu, kelas 10 d kan? kelas 10 d itu kelasnya tukeran sama kelas 12 ipa 1. lain kali dibaca dulu ya grup kelasnya haha" ucap kak boni dengan sedikit tertawa di akhir. dengan perasaan malu pun vena berkata "eh iya ya kak, maaf ya kak. makasih kak" setelah itu vena segera berlari menuju koridor kelas 12 ipa, dan masuk ke kelas 12 ipa 1. Semua mata tertuju dengan jelas kearah pintu. *gubrak* bunyi pintu pun terdengar terbuka tidak santai akibat membuka pintu dengan kencang. Dengan perasaan takut, sedih, marah, dan kecewa karena keterlambatan dirinya, vena langsung meringis melihat semua mata yang menatap tajam pada dirinya. salah satu teman sekelasnya pun mulai berbicara "aduh ven dari mana aja tadi? bisa bisanya loh jam segini baru dateng" teman yang lain pun menyahut "tau kan? perjanjian kita harus dateng jam berapa? terutama kamu! kamu itu kami beri tanggung jawab untuk datang sebelum jam 6! jam li ma titik ti ga pu luh? lihatlah! jam berapa sekarang ini? 06.56! bel saja sudah lewat 1 menit lalu! telat banget kamu" ucapnya dengan penuh penekanan saat membicarakan jam. lalu vena langsung membela dirinya, begini katanya "maaf maaf aku tau aku salah, maaf ya teman-teman tadi aku harus puter balik kerumah karena kacamata ku ketinggalan di rumah dan tiba tiba jalanan saat aku sudah sampai jalan raya begitu ramai. sekali lagi, maafin aku ya teman teman" dengan perasaan bersalah vena meminta maaf demikian. lalu temannya yang bernama dita pun menyahut "sudah tidak papa ven, lagipula hal ini sudah terjadi, jadi lebih baik kamu langsung mulai membantu kita makeup saja ya, dimulai dari kirana ya ven" ucap dita dengan baiknya, dita memang terkenal baik dan selalu bisa mengerti orang lain. vena pun menyahut "terimakasih ya dit kamu udah ngertiin aku, lain kali janji ga telat lagi kok. baiklah, sini kirana duduk depan ku untuk aku makeup" ucap vena sembari duduk serta melepas jaketnya dan mengeluarkan makeup-makeup nya yang banyak itu dalam suatu wadah yang cukup besar. Kirana pun duduk didepan vena untuk dimake up, tema makeupnya adalah makeup ala orang papua. jadi nanti muka teman-teman sekelas diberi semacam titik titik dan garis ukiran papua dengan menggunakan face painting dibagian muka kaki dan tangan. tetapi sebelum diberi ukiran, garis, dan titik-titik bagi yang perempuan di make up cantik dulu, dan itu adalah tugas vena. jadi vena langsung memberikan riasan yang cantik di wajah kirana serta teman teman yang lain, dengan makeup yang sama, lalu sehabis itu diberi face painting untuk mengukir titik dan garis-garis di tangan, muka, dan kaki. hingga semua tentang per makeup an ini berjalan dengan lancar, pada saat waktu tampil juga lancar. betapa senang nya hati vena, karena perform hari ini berjalan dengan sangat baik dan lancar, sehingga proses yang dilakukan selama berbulan-bukan mendapatkan hasil yang sangat baik dan patut di kagumi, hanya saja kejadian tadi pagi membuat vena sedikit kesal, tapi dari kejadian itu vena belajar bahwa, dirinya tidak boleh teledor dan harus bisa memanage waktu dengan lebih baik lagi. vena bangga pada dirinya karena walaupun di awal terlihat menyebalkan karena keteledorannya, terapi nyata nya dengan keahlian dirinya dalam bidang ini, vena bisa menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. ia puas dengan seluruh hasil makeupnya, dan tentu ia bangga pada teman-temannya yang sudah berusaha keras selama ini untuk perform di hadapan seluruh tamu yang datang menyaksikan pentas seni drama kelas vena. terimakasih ya teman-teman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun