Marianne Laksanajati - Pendidikan Masyarakat, FIP UPI 2019
Fatia Adhira Fauzi - Pendidikan Masyarakat, FIP UPI 2020
MBKM-Magang FIP UPI) merupakan salah satu program yang diselenggarakan dalam naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk dapatr menambah kemampuan setiap mahasiswa berdasarkan hal yang ingin setiap pribadi pelajari lebih rinci dengan pengalaman dalam berbagai bentuk. Kegiatan ini juga dapat mengkonversi hingga 20 SKS mata kuliah karena dalam kegiatan ini diberikan tugas pendukung untuk kegiatan pembelajaran mereka selama di tempat yang mereka dapat. Begitulah yang drasakan oleh kami sebagai mahasiswa dengan nama lengkap Fatia Adhira Fauzi (Mahasiswa angkatan 2020) dan Marianne Laksanajati (Mahasiswa angkatan 2019). Kini, kami telah menikmati masa-masa menjadi mahasiswa magang yang tengah dijalankan dari pertengahan bulan Maret hingga pada akhir bulan Juni. Penempatannya sendiri telah dipertimbangkan dengan matang oleh Kepala Program Studi Pendidikan Masyarakat, Bapak Dr. Asep Saepudin, M.Pd.
     Kegiatan Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka-Magang Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (     Secara singkat, LKP-LPK Pelita Massa adalah lembaga kursus yang pada umumnya memiliki concern pada bidang menjahit. Berdiri sejak tahun 1972 oleh Bapak Norman, membuat nama Pelita Massa melambung tinggi di telinga masyarakat Bandung. Gemilangnya Pelita Massa membuat namanya berdiri pada sejumlah tempat di Jawa Barat seperti di Sukabumi, Bogor dan Sumedang. Kini, Pelita Massa-Kursus Menjahit Bandung berlokasi di Jalan Ijan, Kota Bandung ini diwariskan kepada putrinya bernama Ibu Nurhayani yang juga merupakan lulusan Pendidikan Masyarakat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami karena harus mengimplementasikan keilmuan yang kami dapatkan selama belajar di program studi pada  concern bidang menjahit. Padahal, kami pun tidak memiliki latar belakang menjahit sama sekali. Kegiatan yang kami lakukan sekilas bukan bagaimana mempelajari jahitan atau berkecimpung mempraktekkan cara menjahit. Dan salah satu kegiatan terakhir yang kami lakukan adalah menyelenggarakan kegiatan Micro-Teaching atau kegiatan simulasi mengajar untuk untuk memberikan wawasan tambahan mengenai topik Personal Branding dan Marketing Strategy untuk peserta pelatihan program reguler. Dan untungnya, topik ini dilaksanakan atas kemauan para peserta reguler sendiri, sehingga kemungkinan besar akan memudahkan pelaksanaan kegiatan Micro-Teaching nanti. Salah satu peserta reguler yang akrab disapa Teh Bunga ini mengatakan bahwa personal branding sangat penting saat ini dalam dunia menjahit karena fashion trend yang semakin berkembang namun kini, persaingannya yang semakin ketat. Hal ini pun dirasa dapat menjadi ancaman yang cukup tajam bagi para perancang apabila mereka tidak memiliki kekuatan yang menjadikan dirinya khas dalam menjahit.
     "Kalau bisa teh, mau tentang cara bangun brand diri aja karena brand diri itu penting buat saya. Habis dari sini, saya kepingin buka usaha jahit di rumah." Ujar Teh Bunga.
     Mengingat hal tersebut, kami memulai langkah untuk menganalisis lebih lanjut untuk kebutuhan mereka lebih detail lagi agar dapat tergambarkan bagaimana permasalahan dan harapan mereka untuk diberikan wawasan nanti. Untungnya, mereka bersikap terbuka dan mau meluangkan waktunya untuk menyimak sosialisasi. Setelah mendiskusikan topik dan jangkauan yang dibahas, kami mengambil inisiatif untuk mengkombinasikan personal branding yang baik dalam konteks sebagai "seorang penjahit". Dan tidak hanya sampai di situ lho, kami mengemaskan dengan epik yaitu menambahkan topik lainnya yang masuk ke dalam ruang lingkup personal branding yaitu dengan menambahkan wawasan mengenai cara pemasaran yang efektif. Nah, menarik bukan?     Untuk media pembelajarannya, kami menggunakan presentation template atau template presentasi untuk menyusun bahan pembelajaran yang akan kami sampaikan kepada para peserta pelatihannya. Selain itu, kami juga menyusun beberapa soal yang ka,i diskusikan dalam kelas, sehingga bentuk Micro-Teaching Class yang kami buat untuk metode penyampaian materinya dengan menggunakan metode ceramah yang dipadukan dengan metode diskusi yang dilakukan oleh kami sebagai pengajar untuk para peserta pelatihannya.
     Kegiatan Micro-Teaching Class dilakukan sebanyak 2 kali sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada Jumat (26/05/2023) oleh Fatia. Kegiatan dilaksanakan pada jam istirahat menuju Shalat Jumat. Pada pelaksanaannya, terdapat 4 peserta pelatihan dan 1 orang penilai kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Anne. Kegiatan Micro-Teaching Class ini dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahapan persiapan, hal yang disiapkan berupa penataan tempat, penataan kamera serta pemeriksaan kembali media dan bahan ajar yang akan digunakan. Dilanjutkan dengan pemberian 2 buah kertas untuk kegiatan diskusi kepada para peserta pelatihan. Selanjutnya pada tahapan pelaksanaan, dengan memberikan pengantar berupa fakta mengenai fashion trend tahun 2023 dilanjutkan dengan personal branding dengan mengajak diskusi peserta dengan melihat gambaran "Aku Banget" yang menunjukkan gambaran diri yang sesuai untuk memperlihatkan bakat, gambaran "My List Style" terkait dengan beberapa mode yang mereka sukai dan menuliskan model apa yang akan mereka kembangkan untuk menunjukkan minat serta gambaran terkait dengan "My Dream Wish List" dengan memilih terhadap daftar yang sudah dituliskan di dalam kertas tentang hal apa saja yang mereka ingin wujudkan.
     Untuk mendalami hal tersebut serta agar wawasan mengenai personal branding dapat diimplementasikan, maka di waktu berikutnya (Kamis, 8/06/2023), disosialisasikan lebih lanjut terkait cara membangun strategi atau perencanaan pemasaran yang efektif dan kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui akun Instagram yang secara khusus dilakukan pemateriannya oleh Anne dengan Fatia sebagai penilai kegiatan pembelajaran. Dalam Micro-Teaching Class kali ini, hal yang dibahas seputar gambaran umum dan alasan mengapa Instagram menjadi salah satu media sosial yang dapat dijadikan media pemasaran yang paling efektif. Kegiatan Micro-Teaching ini dibuka dengan perkenalan, kemudian dimulai untuk menjelaskan secara per poin mengenai materi apa saja yang para peserta pelatihan dapatkan dan ditutup dengan sesi diskusi, di mana dalam sesi diskusi tersebut, hal yang menjadi topik diskusi adalah melihat dan mempelajari beberapa akun Instagram Bisnis yang bergerak dalam bidang fashion; mengenai seperti apakah kontennya hingga bagaimanakah tanggapan yang terlihat dari jumlah 'like' dan 'comment' dalam beberapa postingan dari akun Instagram Bisnis yang dilihat dan dipelajari saat sesi diskusi dan bahan dikusinya dipandu dengan menggunakan sebuah booklet yang dibagikan untuk para peserta. Kemudian, sesi kegiatan Micro-Teaching pun ditutup dengan menyimpulkan mengenai apa saja yang sudah mereka pelajari dalam Micro-Teaching Class di hari itu, dimulai dari awal pemberian wawasan tentang marketing strategy hingga memasukki sesi diskusi serta membahas pertanyaan yang didapat dari para peserta pelatihan.
     Kegiatan Micro-Teaching Class ini sebelumnya juga pernah dipertimbangkan oleh pihak lembaga. Lebih tepatnya, mereka berencana untuk membuat rencana jangka pendek-panjang untuk pembekalan terhadap peserta reguler. Dan untungnya, perencanaan tersebut tidak hadir sebagai perencanaan saja, Fatia dan Anne berhasil mewujudkan dalam bentuk sosialisasi sederhana yang sebenarnya adalah bagian dari tugas MBKM-Magang Merdeka.
      Micro-Teaching Class yang telah mereka selenggarakan nyatanya dapat berkesan posotif bagi setiap peserta pelatihan dan bahkan kepada pihak lembaga yang menyatakan bahwa mereka senang karena mereka dapat menambah wawasan mereka dari apa yang telah kami rancangkan untuk program Micro-Teaching Class. Terlebih lagi bagi mereka, wawasan yang telah kami berikan melalui program Micro-Teaching Class dapat menambah ide mereka ke depannya ketika nnati mereka akan membuka usaha dengan kemampuan yang mereka dapatkan tak hanya dari kegiatan pembelajaran mereka yang telah mereka dapatkan selama di lembaga, tetapi juga dengan wawasan yang mereka dapatkan dari program kelas kecil yang telah kami selenggarakan yaitu mengenai periklanan terhadap diri mereka ataupun bidang usaha yang nantinya akan mereka dirikan. Dan hal tersebut pun menjadi harapan kami sebagai pihak penyelenggara program tersebut yaitu untuk menambah wawasan mereka terhadap bidang periklanan ataupun daya pemasaran diri karena hal tersebut begitu bermanfaat untuk mereka di waktu mendatang.
Sumber Referensi :
Tautan Resmi Pusat Informasi Mitra Kampus Merdeka dari Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud Ristek) (diakses tertanggal 30 Mei 2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H