Mohon tunggu...
Mariani Sutanto
Mariani Sutanto Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog yang berkecimpung dalam parenting, perkembangan anak hingga remaja, dan eksplorasi diri.

Lakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar (Ibu Teresa)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seru-seruan "Sinau Bareng" Kompasianer Jogja

16 September 2017   23:46 Diperbarui: 17 September 2017   00:26 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pengumumannya melintas di timeline ku sehari sebelum batas terakhir penutupan sinau bareng Kompasianer Jogja (K-Jog). Berhubung semangat menulis sedang naik, maka cepat-cepatlah aku mendaftar. Tunggu punya tunggu (persiiis kayak orang mau melahirkan), akhirnya siang-siangan tadi tahu-tahu aku diikutkan dalam sebuah grup WA tentang sinau bareng ini.

Kata sinau bareng diambil dari bahasa Jawa pergaulan, yang artinya belajar bersama. Dalam belajar bersama ini biasanya setiap orang saling menimpali sebuah topik yang akan dibahas. Di kalangan mahasiswa, belajar bersama ini dikenal sebagai kelompokan.

Nah, sesorean tadi belajar bersama mengangkat topik proses kreatif supaya tulisannya stand out. Dua penulis aktif di K-Jog ditampilkan yakni Hendra Wardhana dan Eko Indiarto. Menurut informasi yang diperoleh, Hendra Wardhana ini langganan menang kompetisi blog dan sesehari menggeluti disiplin ilmu biologi. Sementara Eko Indiarto adalah seorang jurnalis yang juga giat posting di Kompasiana.

Dari sharing pengalaman kedua master ini, paling tidak aku mendapati bahwa supaya tulisan kita stand out maka tulisan kita itu harus mengandung unsur kebaruan dan keunikan. Gampangnya kalau semua tulisan menoleh ke kiri, maka kita harus punya sudut pandang berbeda dengan menolehkan tulisan kita ke kanan. 

Kiat-kiat yang aku dapatkan dari paparan kedua master itu adalah:

  • Menulislah untuk membagikan yang selama ini dibaca, dengan demikian orang banyak akan juga dapat memperoleh manfaatnya.
  • Carilah hal-hal yang punya relasi pribadi dengan diri kita, sehingga pesan yang ingin disampaikan "punya jiwa".
  • Kalau sampai mentok, carilah mood booster sehingga tercerahkanlah pemikiran dan hati kita. Hendra Wardhana mengatakan grup band Kahitna adalah mood boosternya.
  • Menulislah dengan maksud tulus, bukan dengan maksud ingin memenangkan sebuah kompetisi, pun jika memang tulisan tersebut adalah respon terhadap sebuah kompetisi blog.
  • Carilah angle yang baru dan unik sehingga hal-hal yang kelihatannya biasa-biasa saja akhirnya menjadi indah untuk direnungkan.
  • Disiplin dalam menulis, termasuk jika sedang tidak in the mood untuk menulis.

Kiat nomor enam itu yang paling sulit untuk aku atasi karena merasa menulis bukan hal yang penting dan mendesak hingga perlu dilakukan secara rutin. Karena itu aku sering skip untuk menulis. Mudah-mudahan dengan acara sinau bareng ini motivasiku untuk menulis angkit kembali. Memang harus bergaul dengan sesama penulis agar memiliki tulisan yang semakin bernas...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun