Istilah filsafat tentu sudah akrab di telinga kita dan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui tokoh-tokoh atau ahli filsafat terkenal seperti Aristoteles, Plato, dan Socrates, serta banyak pemikir lainnya. Secara etimologis, filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philia yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat dapat dipahami sebagai ajaran yang mendorong orang untuk mencintai kebijaksanaan.
Menurut Craig & West (2002) filsafat merupakan upaya refleksi mendalam untuk memahami identitas dan pemikiran individu tentang dirinya sendiri, serta menemukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang tindakan yang seharusnya dilakukan, kenyataan yang ada dan cara untuk memperoleh pengetahuan (Barella, Fergina, Marjuni, & Achruh, 2024).
Di era modern ini, filsafat memiliki peran yang sangat penting dalam membantu individu memahami kompleksitas kehidupan, mengasah keterampilan berpikir kritis, dan merumuskan prinsip-prinsip etika yang menjadi dasar bagi kehidupan. Filsafat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang sering muncul, seperti "mengapa" dan "bagaimana", serta pertanyaan mendasar lainnya seperti apa yang benar dan bagaimana kita mencari kebenaran. Ketika kita merenungkan mana yang benar dan salah, kita sebenarnya sedang menerapkan prinsip-prinsip etika, yang merupakan salah satu cabang dari filsafat. Oleh karena itu, filsafat menjadi fondasi bagi banyak aspek dalam kehidupan kita, baik secara sadar maupun tidak.
Dalam kehidupan sehari-hari, filsafat berfungsi sebagai pedoman untuk berpikir kritis dan logis. Ketika seseorang menghadapi dilema moral, filsafat memberikan bantuan dalam menentukan tindakan yang paling bijaksana dan sesuai, berdasarkan pertimbangan nilai-nilai universal yang ada. Sebagai contoh, ketika seseorang dihadapkan pada pilihan antara kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain, filsafat etika dapat berperan sebagai kompas moral yang membimbing keputusan tersebut, sehingga individu dapat memilih antara kedua opsi tersebut.
Di tengah masyarakat yang beragam, kemampuan untuk memahami dan menerima perspektif orang lain sangatlah penting. Kita didorong untuk berpikir terbuka, mempertimbangkan berbagai argumen, dan menghargai pendapat yang berbeda. Hal ini dapat membangun rasa toleransi di antara sesama dan menciptakan keharmonisan serta ketentraman dalam kehidupan.
Filsafat juga melatih kita untuk berpikir kritis dalam menerima dan mengevaluasi informasi yang ada, agar kita dapat menghindari penyesatan informasi dan memilih informasi yang akurat serta relevan. Misalnya, ketika kita menonton berita atau menerima informasi yang belum terverifikasi, filsafat mendorong kita untuk bertanya: apakah informasi ini logis? Apakah sumbernya dapat dipercaya? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita menganalisis dan menyaring informasi yang ada, sehingga kita tidak bertindak sembarangan dan dapat memahami kebenaran dari informasi yang kita terima.
Filsafat juga memberikan dimensi yang lebih mendalam terhadap kehidupan. Ia mengajarkan kita untuk tidak hanya fokus pada pencapaian materi yang bersifat duniawi, seperti kekayaan, ketenaran, dan uang, tetapi juga untuk merenungkan tujuan serta makna dari kehidupan yang kita jalani, hubungan kita dengan orang lain, kontribusi kita bagi masyarakat, dan dampak yang telah kita berikan kepada dunia.
Di era modern ini, filsafat memiliki banyak peran dan manfaat yang dapat kita rasakan, antara lain dalam mengembangkan pemikiran kreatif dan inovatif, mencari solusi untuk permasalahan yang kompleks, serta membangun dialog dan komunikasi antar individu.
Meskipun dunia telah mengalami perubahan signifikan akibat kemajuan teknologi, globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat tetap memiliki relevansi yang tinggi. Peran filsafat di era modern ini meliputi:
1. Sebagai Panduan Etika dan Moral dalam Perkembangan Teknologi
Era modern sering kali dihadapkan pada dilema etika yang rumit, terutama dalam bidang teknologi, seperti kecerdasan buatan, rekayasa genetika, dan media sosial. Filsafat berperan dalam membantu individu untuk menganalisis dan menentukan tindakan yang tepat atau salah berdasarkan prinsip-prinsip moral, contohnya dalam diskusi mengenai privasi data atau dampak teknologi terhadap kehidupan manusia.
2. Menghadapi Ketidakpastian dengan Kebijaksanaan
Dunia kontemporer dipenuhi dengan kemajuan teknologi, perubahan politik, dan tantangan lingkungan. Filsafat berfungsi untuk membantu individu tetap tangguh dan adaptif dalam menghadapi setiap perubahan yang muncul, dengan memandangnya sebagai suatu hal yang perlu dihadapi dengan kebijaksanaan dan dampak positif.
3. Mempertahankan Keseimbangan antara Inovasi dan Nilai Kemanusiaan
Filsafat berfungsi sebagai pengingat untuk tidak melupakan nilai-nilai kemanusiaan di tengah kemajuan zaman modern. Teknologi dan ilmu pengetahuan dapat membawa manusia ke tingkat kemajuan yang luar biasa, namun tanpa adanya refleksi filosofis, kemajuan ini berisiko mengabaikan aspek moral dan kemanusiaan.