MENYUSUN BEST PRACTICE
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENUTURKAN DAN MENYAJIKAN UNGKAPAN SIMPATI, KEPEDULIAN, EMPATI, DAN PERASAAN PRIBADI MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGÂ MATERI TEKS CERITA INSPIRATIFÂ PADA SISWA KELAS IX SMP KATOLIK SANTA AGNESÂ TAHUN PELAJARAN 2023/2024
OLEH:
MARIANCE PALIT, M.Pd
NO UKG : 201699505186
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2023
Situasi :Â
Keterampilan berbicara yang dimiliki oleh siswa dapat memudahkan dirinya untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya. Kemampuan berbicara dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.  Faktor utama yang menjadi hambatan kemampuan berbicara peserta didik adalah kurangnya pengetahuan/literatur dan tingkat kepercayaan diri peserta didik yang masih kurang. Permasalahan berbicara ini dialami pula oleh peserta didik kelas 9 SMP Katolik Santa Agnes, khususnya dalam menuturkan dan menyajikan ungkapan simpati, kepedulian, empati, dan perasaan pribadi  pada materi teks cerita inspiratif.  Keterampilan berbicara merupakan kompetensi yang sangat penting untuk dimiliki peserta didik maka praktik baik ini sangat penting untuk dibagikan.
Peran penulis dalam praktik baik ini adalah sebagai penemu masalah sekaligus bertanggung jawab untuk menemukan solusi dan menguji inovasi pembelajaran yang dirancang.
Tantangan:
Inovasi pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berbicara adalah amplop misteri. Tantangan yang dihadapi dari inovasi pembelajaran melalui media amplop misteri adalah durasi/waktu pelaksanaan. Kegiatan secara berkelompok membuka amplop, kemudian melaksanakan 4 tahapan yang ada di dalam amplop membutuhkan waktu yang cukup lama. Ketika melaksanakan tantangan pertama berupa joget bersama, ada kelompok yang belum kompak sehingga perlu diulang sekali lagi. Tantangan kedua, menyaksikan video inspiratif singkat pun membutuhkan waktu, tak kalah pentingnya pada tantangan ketiga, dimana guru perlu melakukan observasi tentang  ungkapan simpati, kepedulian, empati, dan perasaan pribadi juga membutuhkan waktu  yang tidak singkat karena secara bergantian siswa harus berbicara menyampaikan pendapatnya. Apalagi bila ditemukan siswa yang merasa kesulitan menyampaikan pendapatnya sehingga guru perlu memberikan motivasi singkat. Maka dapat disimpulkan pelaksanaan inovasi pembelajaran menggunakan media amplop misteri memiliki tantangan dalam hal durasi pelaksanaan. Jika guru tidak bisa mengontrol siswa justru akan menjadi masalah pada proses pembelajaran. Hal ini dapat terjadi karena fokus siswa pada amplop misteri tidak mengerjakan soal, melainkan seperti bermain. Hal ini tentu saja dapat berdampak pada durasi pelaksanaan.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan adalah guru sebagai perancang modul ajar dan pelaksana pembelajaran, peserta didik sebagai peserta dalam kegiatan pembelajaran, dan rekan sejawat yang memberi dukungan dalam bentuk pengamatan dan diskusi untuk rencana tindak lanjut.
Aksi :
Langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah memberikan peraturan di awal permainan dan guru berperan sebagai time keeper. Â Siswa dan guru berkolaborasi secara aktif untuk menyelesaikan proses pembelajaran menggunakan media amplop misteri secara tepat waktu. Dengan demikian suasana kompetisi (siswa aktif) akan terbangun dalam proses pembelajaran. Guru pun dapat mengatur jalannya proses pembelajaran sehingga dapat selesai tepat waktu. Â Selain itu, guru dapat membuat rubrik penilaian yang lebih simple dan mencakup segala aspek penilaian yang dibutuhkan. Guru harus menguasai aspek penilaian tersebut sehingga tidak memakan banyak waktu ketika melakukan proses penilaian.
Pada bagian ini, penulis berperan sebagai eksekutor rencana, dan rekan guru berperan sebagai pengamat yang mencatat kekuatan dan kelemahan pelaksanaan PBL ini.
Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sangat diperlukan karena peserta didik lahir berada di zaman serba teknologi. Pembiasaan dengan IT sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan pembelajaran pada peserta didik. TPACK yang digunakan adalah canva, youtube, tiktok, LMS sekolah Yoseffu dan G-form
Refleksi :
Hasil refleksi yang diperoleh dari data G-form yang diisi peserta didik menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran sangat menyenangkan dan seru. Â Siswa lebih bersemangat untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan membuat peserta didik lebih percaya diri untuk menyampaikan pendapat. Tantangan yang dilakukan melalui media amplop misteri membuat peserta didik tidak merasa bosan. Konten isi amplop yang disesuaikan dengan realita kehidupan sehari-hari membuat peserta didik lebih mudah mencermati masalah dan memberi tanggapan.
Faktor yang menyebabkan keberhasilan strategi ini adalah kesesuaian tujuan dengan model pembelajaran yang digunakan. Selain itu media pembelajaran inovatif yang berbasis IT sangat mudah diterima dan dicermati oleh peserta didik sehingga efektif meningkatkan motivasi peserta didik. Motivasi yang meningkat berdampak pada peningkatan kemampuan peserta didik dalam berbicara.
Daftar Pustaka
Sihotang, Aprina Enzel. 2022. "Kemampuan Menulis Cerita Inspiratif dengan Menggunakan Model Reading Encoding Annotating Pondering Siswa Kelas IX SMP Negeri 6 Medan Tahun Pembelajaran 2021/2022". Universitas Negeri Medan.Â
Fadilah, Rahmi Isthi. 2021. "Pengembanagan Rancangan Media Kartu Permainan pada Pembelajaran Teks Cerita Inspiratif di SMP Kelas IX". Universitas Lampung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H